JAKARTA. Peraturan pembatasan kredit dan kenaikan suku bunga acuan tentunya memberikan dampak negatif bagi emiten properti, tak terkecuali PT Intiland Development Tbk (DILD). Tentunya, manajemen wajib menjaga rasio utangnya sebagai respons atas kondisi makro saat ini. "Tahun ini, rasio utangnya kami jaga maksimal 40%-50%," ujar Archied Notopradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, kepada KONTAN, (11/2). Dengan kata lain, rasio utang DILD dijaga supaya tidak melebihi angka 0,4 kali hingga 0,5 kali dari ekuitas perusahaan. Pasalnya, rasio utang menjadi salah satu indikator sehat atau tidaknya keuangan perusahaan.
DILD jaga rasio utang maksimum 0,5 kali
JAKARTA. Peraturan pembatasan kredit dan kenaikan suku bunga acuan tentunya memberikan dampak negatif bagi emiten properti, tak terkecuali PT Intiland Development Tbk (DILD). Tentunya, manajemen wajib menjaga rasio utangnya sebagai respons atas kondisi makro saat ini. "Tahun ini, rasio utangnya kami jaga maksimal 40%-50%," ujar Archied Notopradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, kepada KONTAN, (11/2). Dengan kata lain, rasio utang DILD dijaga supaya tidak melebihi angka 0,4 kali hingga 0,5 kali dari ekuitas perusahaan. Pasalnya, rasio utang menjadi salah satu indikator sehat atau tidaknya keuangan perusahaan.