STOCKHOLM. Sebagian besar pemasok komponen Volvo mengancam membatalkan kontrak kerja. Asal muasal ancaman ini adalah rencana Ford Motor Company, yang merupakan pemilik Volvo, untuk menjual merek asal Swedia itu ke perusahaan otomotif China, Zhejiang Geely Holding Group Company Limited.Svenaake Berglie, pemimpin kelompok yang mewakili 200 pemasok komponen Volvo, menyatakan, mereka prihatin dengan reputasi industri China sebagai penjiplak. Mereka khawatir komponen-komponen yang mereka pasok ke dalam mobil Volvo akan ditiru oleh berbagai perusahaan otomotif di China.Mereka pun mengancam akan mundur sebagai pemasok komponen Volvo. "Seperti halnya produsen mobil bisa memilih pemasok mereka, pemasok pun bisa memilih produsen mobil yang mereka pasok," ungkapnya. Berglie mengatakan, sebelum kesepakatan jual beli itu terlaksana, sebaiknya Geely berjanji dahulu untuk melindungi hak cipta milik para pemasok Volvo, dan tidak menjiplak produk-produk mereka di China.Dua tahun merugiFord, yang merupakan satu dari tiga raksasa otomotif di Amerika Serikat (AS), memutuskan menjual Volvo karena menanggung kerugian dalam dua tahun terakhir. Kerugian Volvo sebelum pajak selama kuartal ketiga 2009 sebesar US$ 225 juta. Di kuartal kedua, Volvo juga mengalami kerugian sebesar US$ 231 juta. Dan, selama tahun 2008, Volvo menanggung rugi hingga US$ 1,47 miliar.Kerugian ini tidak bisa terhindarkan karena angka penjualan Volvo terjun bebas. Sepanjang tahun lalu, Volvo berhasil menjual 374.297 mobil.Di semester pertama tahun ini, penjualan mereka turun sebesar 27%. Ford yang hingga kini masih sanggup bertahan tanpa menerima dana penyelamatan dari pemerintah AS, terpaksa mengencangkan ikat pinggang. Tahun lalu, Ford memecat sekitar 2.700 pekerja Volvo.Informasi yang beredar di pasar keuangan, Geely akan membeli Volvo seharga US$ 2 miliar. Nilai itu hanya sepertiga dari harga pembelian Volvo yang dilakukan Ford, satu dekade yang lalu.Matts Carlsson, Direktur Operasional dari Goeteborg Management Institute, menilai, rencana penjualan Volvo ke Geely bisa berimbas positif.Alasan Carlsson, selama ini Volvo merugi karena pasar mereka yang kecil. Di bawah kendali Geely, masalah pasar itu bisa terpecahkan. Geely bisa memasarkan Volvo di China. Negeri Tembok Raksasa itu punya pasar otomotif yang masih tumbuh.
Dilego ke China, Pemasok Volvo Ancam Batalkan Kontrak Kerja
STOCKHOLM. Sebagian besar pemasok komponen Volvo mengancam membatalkan kontrak kerja. Asal muasal ancaman ini adalah rencana Ford Motor Company, yang merupakan pemilik Volvo, untuk menjual merek asal Swedia itu ke perusahaan otomotif China, Zhejiang Geely Holding Group Company Limited.Svenaake Berglie, pemimpin kelompok yang mewakili 200 pemasok komponen Volvo, menyatakan, mereka prihatin dengan reputasi industri China sebagai penjiplak. Mereka khawatir komponen-komponen yang mereka pasok ke dalam mobil Volvo akan ditiru oleh berbagai perusahaan otomotif di China.Mereka pun mengancam akan mundur sebagai pemasok komponen Volvo. "Seperti halnya produsen mobil bisa memilih pemasok mereka, pemasok pun bisa memilih produsen mobil yang mereka pasok," ungkapnya. Berglie mengatakan, sebelum kesepakatan jual beli itu terlaksana, sebaiknya Geely berjanji dahulu untuk melindungi hak cipta milik para pemasok Volvo, dan tidak menjiplak produk-produk mereka di China.Dua tahun merugiFord, yang merupakan satu dari tiga raksasa otomotif di Amerika Serikat (AS), memutuskan menjual Volvo karena menanggung kerugian dalam dua tahun terakhir. Kerugian Volvo sebelum pajak selama kuartal ketiga 2009 sebesar US$ 225 juta. Di kuartal kedua, Volvo juga mengalami kerugian sebesar US$ 231 juta. Dan, selama tahun 2008, Volvo menanggung rugi hingga US$ 1,47 miliar.Kerugian ini tidak bisa terhindarkan karena angka penjualan Volvo terjun bebas. Sepanjang tahun lalu, Volvo berhasil menjual 374.297 mobil.Di semester pertama tahun ini, penjualan mereka turun sebesar 27%. Ford yang hingga kini masih sanggup bertahan tanpa menerima dana penyelamatan dari pemerintah AS, terpaksa mengencangkan ikat pinggang. Tahun lalu, Ford memecat sekitar 2.700 pekerja Volvo.Informasi yang beredar di pasar keuangan, Geely akan membeli Volvo seharga US$ 2 miliar. Nilai itu hanya sepertiga dari harga pembelian Volvo yang dilakukan Ford, satu dekade yang lalu.Matts Carlsson, Direktur Operasional dari Goeteborg Management Institute, menilai, rencana penjualan Volvo ke Geely bisa berimbas positif.Alasan Carlsson, selama ini Volvo merugi karena pasar mereka yang kecil. Di bawah kendali Geely, masalah pasar itu bisa terpecahkan. Geely bisa memasarkan Volvo di China. Negeri Tembok Raksasa itu punya pasar otomotif yang masih tumbuh.