Pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit bank adalah dua hal yang saling bertalian, erat bahkan. Kucuran kredit yang lemah menggambarkan lesunya kegiatan ekonomi. Sebaliknya, permintaan kredit perbankan yang kuat menandakan geliat perekonomian. Kalau ditarik dengan grafik, trennya kurang lebih akan sama yakni pola pertumbuhan kredit bank selalu mengikuti arah pertumbuhan ekonomi. Itu sebabnya dalam beberapa tahun terakhir saat ekonomi Indonesia loyo, kredit bank pun ikut seret pertumbuhannya. Tahun lalu, ambil contoh, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,01%, kredit perbankan juga cuma tumbuh kontet yakni 7,85%. Tahun ini, kurang lebih masih sama kondisinya. Padahal sejak tahun lalu, beragam kebijakan untuk lebih melonggarkan keran kredit perbankan agar tidak makin seret sudah digedor, mulai dari relaksasi uang muka kredit hingga beberapa kali penurunan suku bunga acuan. Nyatanya, pertumbuhan kredit perbankan masih saja sulit tumbuh kencang.
Dilema bank sentral
Pertumbuhan ekonomi dan penyaluran kredit bank adalah dua hal yang saling bertalian, erat bahkan. Kucuran kredit yang lemah menggambarkan lesunya kegiatan ekonomi. Sebaliknya, permintaan kredit perbankan yang kuat menandakan geliat perekonomian. Kalau ditarik dengan grafik, trennya kurang lebih akan sama yakni pola pertumbuhan kredit bank selalu mengikuti arah pertumbuhan ekonomi. Itu sebabnya dalam beberapa tahun terakhir saat ekonomi Indonesia loyo, kredit bank pun ikut seret pertumbuhannya. Tahun lalu, ambil contoh, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,01%, kredit perbankan juga cuma tumbuh kontet yakni 7,85%. Tahun ini, kurang lebih masih sama kondisinya. Padahal sejak tahun lalu, beragam kebijakan untuk lebih melonggarkan keran kredit perbankan agar tidak makin seret sudah digedor, mulai dari relaksasi uang muka kredit hingga beberapa kali penurunan suku bunga acuan. Nyatanya, pertumbuhan kredit perbankan masih saja sulit tumbuh kencang.