Dilirik Pamapersada dan Pengxin, Tambang Martabe belum tentukan pemenang akuisisi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tambang Emas Martabe di Sumatra Utara, masih menggoda. Buktinya, tak sedikit yang berminat untuk mengakuisisinya. PT Pamapersada Nusantara dan Chinas Pengxin dikabarkan menjadi dua diantaranya.

Katarina Siburian Hardono, Senior Manajer Corporate Communication PT Agincourt Resources, pengelola tambang Martabe mengatakan, hingga kini ada beberapa perusahaan yang berminat membeli tambang Martabe. Namun, ia masih enggan berbicara detailnya.

"Sudah banyak, dan sudah sampai tahap site visit dan diskusi-diskusi panjang. Nama tersebut dua diantaranya. Dua perusahaan itu termasuk yang sudah menunjukkan minatnya," ungkap Katarina kepada Kontan.co.id, Rabu (8/8).


Ia menyebut, tambang Martabe masih sangat potensial. Dengan sumber daya yang ada saat ini, tambang Martabe diproyeksikan bisa beroperasi hingga tahun 2023.

Soal siapa yang akan mengambil alih tambang tersebut, Katarina enggan berkomentar banyak. "Belum bisa dikonfirmasi. Belum, mungkin dalam waktu relatif dekat," imbuhnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Frans Kesuma, Presiden Direktur PT Pamapersada Nusantara, tak menampik bahwa pihaknya ikut serta untuk mendapatkan tambang Martabe. Namun, Frans juga masih irit bicara.

"Betul. Belum, masih proses, sabar saja dulu ya," ujarnya.

Menilik catatan Kontan.co.id, kabar pembelian tambang emas Martabe juga menyeruak pada tahun 2017. Perusahaan yang berminat adalah Shandong Gold Group. Perusahaan asal China itu dikabarkan menawar dengan harga US$ 1,5 miliar. Perusahaan asal China lainnya, Chinas Pengxin Internasional Mining Co Ltd dikabarkan berminat membeli juga dengan harga US$ 1,5 miliar.

Sementara menurut sumber Kontan.co.id pada pemberitaan Selasa (7/8), Pamapersada akan membeli tambang Martabe dengan nilai US$ 1,35 miliar.

Sepanjang tahun ini, Agincourt Resources menargetkan produksi emas dan perak dari Martabe pada kisaran 250.000 ons-300.000 ons. Sementara produksi perak sebesar 2 juta ons-2,5 juta ons.

"Kalau tidak salah, cadangannya 4,7 juta Oz emas, 36 juta Oz perak," tandas Katarina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi