JAKARTA. Pemerintah belum satu suara terkait dengan daftar inventarisasi masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertanahan. Oleh sebab ITU DIM pemerintah yang seharusnya diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Februari ini tertunda. Menteri Agraria Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan, agar undang-undang yang dihasilkan ini komprehensif dan tidak tumpang tindih dengan aturan yang lain maka perlu pendalaman dengan kementerian dan lembaga terkait. Terutama pendalaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Walau demikian, Sofyan menjanjikan dalam sebulan ke depan DIM RUU Pertanahan akan terselesaikan dan dikirim ke DPR untuk segera dibahas. “Sebulan lagi kami akan submit, kita perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan yang lain,” kata Sofyan, Rabu (22/2).
DIM RUU Pertanahan dipastikan molor ke Maret
JAKARTA. Pemerintah belum satu suara terkait dengan daftar inventarisasi masalah (DIM) Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pertanahan. Oleh sebab ITU DIM pemerintah yang seharusnya diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Februari ini tertunda. Menteri Agraria Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan, agar undang-undang yang dihasilkan ini komprehensif dan tidak tumpang tindih dengan aturan yang lain maka perlu pendalaman dengan kementerian dan lembaga terkait. Terutama pendalaman dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Walau demikian, Sofyan menjanjikan dalam sebulan ke depan DIM RUU Pertanahan akan terselesaikan dan dikirim ke DPR untuk segera dibahas. “Sebulan lagi kami akan submit, kita perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan yang lain,” kata Sofyan, Rabu (22/2).