Diminati investor asing, Jokowi siapkan regulasi kilat pusat data



KONTAN.CO.ID -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan pembuatan regulasi super kilat, dalam sepekan yang mengatur tentang pusat data. Regulasi itu intinya akan memudahkan investor untuk membuka pusat data atau data center di Indonesia.

Regulasi pusat data ini dijanjikan Jokoqi bisa kelar pada pekan depan

Jokowi menyebut ada daya tarik dan potensi investawi yang besar di Indonesia untuk sektor bisnis pusat data ini. Ia mencontohkan saat ini terdapat 2.700 pusat data dari 630 instansi pusat dan pemerintah. Menurutnya, ini menunjukkan rata-rata terdapat 4 pusat data di instansi pemerintah. 


Baca Juga: Microsoft, Amazon, Google ingin masuk, Jokowi bakal buat regulasi pusat data

Karenanya banyak perusahaan asing, seperti Microsoft, Amazon, Alibaba, hingga Google yang ingin masuk dan menembangkan pusat data di Indonesia.

Presiden Joko Widodo memerintah para menteri untuk menyusun regulasi terkait pusat data sebagai landasan pengembangkan pusat data di Indonesia. Regulasi ini turut mengatur tentang investasi asing yang ingin mengembangkan pusat data di Indonesia.

Baca Juga: Kominfo targetkan RUU Perlindungan Data Pribadi rampung tahun 2020

“Saya menekankan agar kita jangan hanya jadi penonton. Siapkan regulsinya, aturan mainnya termasuk yang mengatur soal investasi data center yang ingin masuk ke Indonesia,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas pengembangan pusat data nasional, Jumat (28/2).

Meski sudah banyak investor asing yang tertarik mengembangkan pusat data di Indonesia, Jokowi juga ingin investasi tersebut memberikan nilai tambah. Ia meminta adanya pelatihan digital talent, pengembangan pusat riset hingga kerja sama dengan pemain di dalam negeri, juga berbagi pengetahuan dan teknologi.

Baca Juga: Menkominfo harap pusat data pemerintah sudah dapat diintegrasikan pada 2023

Tidak hanya asing Presiden berharap pemain dalam negeri turut muncul dalam pengembangan pusat data, baik itu dari sisi BUMN hingga swasta yang bergerak di bidang pusat data.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Syamsul Azhar