KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel resmi menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) teknologi 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 24 Mei lalu. Sebagai operator pertama yang mengoperasikan 5G, Telkomsel akan menjalankan komersialisasi pada tahap awal di frekuensi spektrum 2,3 GHz. Lalu menjual produk atau layanan 5G kepada pelanggan. Pengamat telekomunilkasi Heru Sutadi berharap, dimulainya komersialisasi teknologi 5G oleh Telkomsel, bisa menggerakkan ekonomi bangsa, khususnya dari usaha kecil dan menengah (UMKM). Juga menjawab tantangan work from home, pendidikan jarak jauh dan apapun yang kini banyak dilakukan di rumah. “Mengingat sasaran pertama komersial adalah residensial,” kata Heru dalam penjelasan tertulis, Rabu (26/5). Sebagai tahap awal, tentu pembangunan 5G di tahun pertama hanya sekitar 2-3 provinsi. kemudian nanti terus berkembang karena tidak tertutup kemungkinan akan digelar di ibu kota negara yang baru. “Kemudian wilayah dan kota yang demand nya tinggi," jelas Heru, Lalu perlu dikembangkan ekosistemnya. Yang utama adalah yang mendukung industri 4.0 seperti internet of things, kecerdasan buatan, virtual reality (VR), augmented reality (AR) maupun blockchain. Pengamat Indotelko Forum, Doni Ismanto menyebutkan, meski di 5G ada kendala kapasitas frekuensi, langkah Telkomsel melakukan komersialkan di area terbatas itu sudah tepat. “Agar bisa membangun user experience dan ekosistem dulu," ujar Doni.
Dimulainya komersialisasi 5G oleh Telkomsel, diharapkan bisa menggerakkan ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Telkomsel resmi menerima Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) teknologi 5G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 24 Mei lalu. Sebagai operator pertama yang mengoperasikan 5G, Telkomsel akan menjalankan komersialisasi pada tahap awal di frekuensi spektrum 2,3 GHz. Lalu menjual produk atau layanan 5G kepada pelanggan. Pengamat telekomunilkasi Heru Sutadi berharap, dimulainya komersialisasi teknologi 5G oleh Telkomsel, bisa menggerakkan ekonomi bangsa, khususnya dari usaha kecil dan menengah (UMKM). Juga menjawab tantangan work from home, pendidikan jarak jauh dan apapun yang kini banyak dilakukan di rumah. “Mengingat sasaran pertama komersial adalah residensial,” kata Heru dalam penjelasan tertulis, Rabu (26/5). Sebagai tahap awal, tentu pembangunan 5G di tahun pertama hanya sekitar 2-3 provinsi. kemudian nanti terus berkembang karena tidak tertutup kemungkinan akan digelar di ibu kota negara yang baru. “Kemudian wilayah dan kota yang demand nya tinggi," jelas Heru, Lalu perlu dikembangkan ekosistemnya. Yang utama adalah yang mendukung industri 4.0 seperti internet of things, kecerdasan buatan, virtual reality (VR), augmented reality (AR) maupun blockchain. Pengamat Indotelko Forum, Doni Ismanto menyebutkan, meski di 5G ada kendala kapasitas frekuensi, langkah Telkomsel melakukan komersialkan di area terbatas itu sudah tepat. “Agar bisa membangun user experience dan ekosistem dulu," ujar Doni.