KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat investasi Ariston Tjendra berpendapat, dinar dan dirham yang beredar di Indonesia saat ini bertujuan untuk investasi, bukan sebagai alat tukar. “Sama seperti orang memiliki emas, yang dikoleksi dan sewaktu waktu dijual. Jadi hanya investasi saja,” kata Ariston dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(23/2). Dinar merupakan kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas. Sementara dirham adalah kepingan logam perak.
Dinar dan Dirham untuk investasi bukan alat tukar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat investasi Ariston Tjendra berpendapat, dinar dan dirham yang beredar di Indonesia saat ini bertujuan untuk investasi, bukan sebagai alat tukar. “Sama seperti orang memiliki emas, yang dikoleksi dan sewaktu waktu dijual. Jadi hanya investasi saja,” kata Ariston dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(23/2). Dinar merupakan kepingan logam yang sebagian atau seluruhnya dibuat dari emas. Sementara dirham adalah kepingan logam perak.