Dinas PU DKI kelola dana Rp 6,2 triliun



JAKARTA. Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta mendapat alokasi dana yang sangat besar tahun ini. Dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 sebanyak Rp 72 triliun, Dinas PU mengelola Rp 6,285 triliun.

Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Manggas Rudi Siahaan mengatakan, dari total dana tersebut, sebanyak Rp 6,156 digunakan untuk belanja langsung.

"Alokasi anggaran terbesar memang di bidang Sumber Daya Air (SDA) dan Bidang Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas (BPSJU)," ujar Manggas, di Jakarta, Minggu (26/1/2014).


Dikatakannya, penanganan banjir menjadi prioritas bagi dinas yang dipimpinnya, sesuai perintah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Anggaran tersebut antara lain yakni Pembebasan Lahan Cengkareng Drain II, Kali Pesanggrahan, Angke, Sunter sebesar Rp 1,6 triliun, Pembangunan dan penguatan tanggul Rp 179 miliar, Pengerukan sungai, saluran, waduk, situ, embung Rp 140 miliar, Pembangunan Sistem polder dan pompa Rp 119 miliar, Pembangunan tanggul pengaman pantai Rp 150 miliar, Pelaksanaan Jakarta Emergency Dredging Iniciative Rp 600 miliar.

Manggas mengatakan, dengan dukungan dana yang besar, dia optimistis bisa menggunakannya untuk menekan banjir di ibu kota. Selain untuk banjir, anggaran juga akan digunakan untuk peningkatan kualitas jalan. Hingga pekan lalu, 3,35 persen jalanan di Jakarta rusak akibat genangan banjir. Dinas PU mengakui bahwa kualitas jalan masih dibawah standar internasional, sehingga mudah rusak.

Rencananya, tahun ini beberapa jalan yang sering rusak akan dibeton, agar lebih awet dan kuat. Manggas mengatakan, secara bertahap semua jalan di Jakarta akan dibeton. Diakui Manggas selain karena terendam banjir, jalan rusak sering kali juga disebabkan karena beban tonase yang berlebihan. Sehingga jalan tidak mampu menahan beban.

"Tahun 2014 kita programkan betonisasi, itu harganya lebih murah dari hotmik. Dengan kita dorong menggunakan beton, kualitas jalan akan lebih baik," ujarnya.

Pekerjaan betonisasi yang dilakukan tahun ini antara lain di Jalan Cempaka Warna, Rawasari, Jalan Mangga Besar 13, Jalan samping Masjid Istiqlal, dan jalur-jalur Transjakarta. Akibat banjir kali ini, 3,35 persen dari 47 juta meter persegi atau 140.395 meter persegi jalan di ibu kota rusak, jumlah tersebut menyebar dilima wilayah kota.

Jalan rusak tersebut yakni di Jakarta Pusat 3.871 meter persegi atau 0,11 persen dari total 3.377.544 meter persegi. Kemudian di Jakarta Utara 80.557 meter persegi atau 2,07 persen dari total 3.877.306 meter persegi.

Selain itu di Jakarta Barat 14.625 meter persegi atau 0,25 persen dari total 5.723.553 meter persegi. Di Jakarta Selatan 16.585 meter persegi atau 0,54 persen dari total 9.090.561 meter persegi. Di Jakarta Timur 24760 meter persegi atau 0,38 persen dari total 6.482.092 meter persegi.

Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C, Ahmad Husin Alaydrus mengatakan, dengan dukungan dana yang sangat besar ini, seharusnya tidak ada lagi jalan rusak di Jakarta.

”Kalau banjir memang masih dalam proses panjang, tidak bisa dalam waktu singkat, tapi jalan rusak ini yang sangat membuat kesal warga, Dinas PU harus segera tangani," ujar politisi Demokrat ini. (sab)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan