KONTAN.CO.ID - Hermes bukan sekadar nama brand mewah, tetapi juga dinasti keluarga super kaya dari Prancis. Di tengah dominasi konglomerat global dan akuisisi di industri fashion, keluarga Hermes tampil berbeda. Keluarga terkaya di Prancis ini cukup tertutup, konservatif, dan tetap sepenuhnya berkuasa atas kerajaan bisnis bernilai miliaran euro.
Baca Juga: Olivier Janssens, Miliarder Kripto yang Picu Isu Negara di Dalam Negara Akar Kekayaan Keluarga Hermes
Fondasi kekayaan keluarga Hermes berakar dari sosok Thierry Hermes, pengrajin pelana dan perlengkapan kuda pada abad ke-19. Dari sebuah bengkel kecil, Hermes berkembang menjadi rumah mode paling eksklusif di dunia. Reputasinya dibangun di atas kualitas ekstrem, produksi terbatas, dan kontrol ketat terhadap distribusi. Model bisnis inilah yang kemudian menjadi mesin pencetak kekayaan lintas generasi, jauh sebelum istilah “
luxury conglomerate” populer seperti saat ini.
Baca Juga: Low Tuck Kwong, Raja Batu Bara yang Jadi Pahlawan Filantropi Forbes Asia Tiga Cabang Keluarga di Bawah Satu Dinasti
Dinasti Hermes terbagi dalam tiga cabang utama, yakni Dumas, Puech, dan Guerrand. Keluarga Dumas memegang pengaruh paling besar dan menempati posisi strategis di perusahaan, termasuk kursi CEO yang saat ini dipegang oleh Axel Dumas. Meski memiliki kekayaan luar biasa, keluarga ini dikenal sangat menjaga privasi dan nyaris tidak pernah tampil mencolok di ruang publik.
Baca Juga: Profil Keluarga Walton: Keluarga Terkaya di Dunia, Pengendali Jaringan Walmart Merek Mewah di Bawah Kendali Keluarga Hermes
Berbeda dengan konglomerat mewah seperti LVMH atau Kering yang menaungi puluhan merek, kekuatan keluarga Hermes justru terletak pada struktur bisnis yang sangat fokus dan terkonsentrasi. Merek utama yang menjadi tulang punggung kekayaan keluarga tentu adalah Hermes itu sendiri. Merek ini mencakup hampir seluruh lini produk mewah, mulai dari barang kulit, busana siap pakai, sutra, parfum, jam tangan, hingga perhiasan. Tas Birkin dan Kelly yang berada di bawah merek Hermes menjadi simbol eksklusivitas global dan penyumbang nilai ekonomi terbesar bagi keluarga. Keluarga Hermes juga mengendalikan John Lobb, rumah sepatu mewah asal Inggris yang dikenal akan sepatu kulit buatan tangan dengan standar tertinggi. Merek ini mempertahankan reputasi sebagai salah satu pembuat sepatu paling prestisius di dunia, dengan produksi terbatas dan pelanggan kelas atas global. Keluarga Hermes juga memiliki Puiforcat, merek perak legendaris asal Prancis. Puiforcat dikenal karena peralatan makan dan karya perak artistik yang sering diasosiasikan dengan istana dan hotel mewah. Selanjutnya, ada Saint-Louis, produsen kristal tertua di Prancis. Merek ini terkenal dengan gelas, vas, dan karya kristal buatan tangan yang diproduksi menggunakan teknik tradisional berusia ratusan tahun.
Baca Juga: Kisah Amancio Ortega, Bos Zara yang Bangun Kerajaan Mode Global Tetap Kaya Raya Sebagai Perusahaan Terbuka
Berbeda dengan banyak merek mewah lain yang kini berada di bawah kendali grup raksasa, Hermes tetap kokoh sebagai perusahaan keluarga meski telah melantai di bursa saham. Mengutip
VnExpress, sekitar 65% saham Hermes masih dikuasai oleh keluarga pendiri. Langkah itu menjadikannya salah satu perusahaan publik dengan struktur kepemilikan keluarga terkuat di Eropa. Kontrol mayoritas inilah yang membuat nilai kekayaan keluarga Hermes terus terakumulasi, seiring kenaikan valuasi perusahaan yang stabil dan nyaris tanpa gejolak besar. Mengutip laporan
Financial Times, pada awal 2025 Hermes sempat melampaui €300 miliar dalam valuasi pasar saham. Di periode lain pada 2025, kapitalisasi pasar Hermes juga tercatat berada di kisaran €240-€248 miliar, bahkan sempat melampaui rival besar LVMH untuk sementara waktu di bursa saham Prancis.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia Awal Desember 2025: Larry Ellison Geser Larry Page Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News