KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dinilai masih punya prospek yang menarik. Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menilai, prospek TPIA didukung oleh
timeline pembangunan megaproyek pabrik Chandra Asri Perkasa (CAP2) dan juga penurunan harga minyak dunia. Di sisi lain, menguatnya harga saham TPIA juga menarik dicermati. Kendati harga minyak dunia masih fluktuatif dan berpotensi untuk menguat kembali, Ivan mengatakan dalam jangka pendek saham TPIA memiliki potensi penguatan ke Rp 9.800. “Sehingga
trader dapat melakukan posisi
trading buy dengan
support terdekat di Rp 8.800,” terang Ivan, Selasa (15/3). Asal tahu, saham TPIA ditutup menguat 1,12% ke level Rp 9.050 pada perdagangan Selasa (15/3). Sejak awal tahun atau secara
year-to-date, saham anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini telah menguat 23,55%.
Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita menilai, secara teknikal saham TPIA harus mampu menghadapi MA20 di Rp 9.100, sehingga berpeluang untuk lanjut naik menuju
resistance psikologis di angka Rp 10.000.
Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan Mobile World, Cek Prospek dan Rekomendasi untuk Saham ERAA Target selanjutnya yaitu
resistance previous high Rp 10.800 sampai dengan
trendline jangka panjang di seputaran Rp 11.000. Mayang merekomendasikan
buy on break di Rp 9.125. Sebagai gambaran, TPIA membukukan laba bersih senilai US$ 152,12 juta sepanjang 2021. Realisasi ini naik 196,23% dari laba bersih tahun 2020 yang hanya US$ 51,35 juta. Artinya, laba bersih TPIA melonjak hampir 3 kali lipat.
Bersamaan, pendapatan TPIA juga mengalami kenaikan. TPIA membukukan pendapatan senilai US$ 2,58 miliar atau naik 43% dari realisasi pendapatan tahun 2020 yang hanya US$ 1,80 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi