KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percepatan penerapan Biodiesel untuk campuran bahan bakar solar sebanyak 30% (B30) dinilai bisa merugikan pengusaha truk. Sebab, kadar minyak sawit (crude palm oil/cpo) dapat berakibat pada pemborosan pengunaan bahan bakar dan berpengaruh pada biaya maintenance mesin. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indoensia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman. Apalagi, pengguna biodiesel paling banyak adalah kendaraan jenis truk. Dalam penggunaan bahan bakar, penerapan B20 boros sekitar 3%. Lookman mengkhawatirkan B30 akan semakin boros. Sedangkan pada mesin, dia juga khawatir B30 ini bisa menghasilkan lapisan seperti jelly pada mesin karena tingginya lemak pada produk tersebut.
Dinilai bisa rugikan pengusaha truk, Aptrindo: Percepatan B30 perlu evaluasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Percepatan penerapan Biodiesel untuk campuran bahan bakar solar sebanyak 30% (B30) dinilai bisa merugikan pengusaha truk. Sebab, kadar minyak sawit (crude palm oil/cpo) dapat berakibat pada pemborosan pengunaan bahan bakar dan berpengaruh pada biaya maintenance mesin. Hal itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indoensia (Aptrindo), Kyatmaja Lookman. Apalagi, pengguna biodiesel paling banyak adalah kendaraan jenis truk. Dalam penggunaan bahan bakar, penerapan B20 boros sekitar 3%. Lookman mengkhawatirkan B30 akan semakin boros. Sedangkan pada mesin, dia juga khawatir B30 ini bisa menghasilkan lapisan seperti jelly pada mesin karena tingginya lemak pada produk tersebut.