KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dihembus sentimen negatif dari potensi kenaikan suku bunga dan inflasi, kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) dinilai masih bertumbuh karena diselimuti katalis positif. Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, potensi kenaikan suku bunga dan inflasi tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja BSDE. Pasalnya, produk yang ditawarkan BSD sebagian besar menyasar segmen menengah hingga atas. “Apalagi BSDE masih memiliki program
double dream hingga akhir tahun, bersamaan dengan relaksasi LTV dari Bank Indonesia untuk mendorong penjualan,” ucap Jono kepada Kontan.co.id, Rabu (7/9).
Baca Juga: Sinar Mas Land & Cimory Group Hadirkan Wisata & Edukasi Cimory Dairyland di BSD City Jono bilang kinerja BSDE juga bakal didorong oleh potensi kenaikan nilai jual karena punya fitur
smart city yang sedang dikembangkan. Adanya jalan tol Serpong-Balaraja juga memudahkan akses ke hunian BSD. Adapun sepanjang semester pertama ini, BSDE meraih pra-penjualan alias
marketing sales sebesar Rp 4,7 triliun. Emiten Grup Sinarmas Land ini berhasil mengamankan 61% target
marketing sales 2022 yang sebesar Rp 7,7 triliun. “Hasil semester satu 2022 sesuai perkirakan jika dilihat dari
marketing sales dan
revenue, termasuk dari pendapatan berulang dari sewa yang telah pulih,” imbuh dia.
Baca Juga: Cenderung Tahan Efek Kenaikan Suku Bunga, Cermati Saham Properti Berikut Ini Pertumbuhan kinerja
marketing sales ini ditopang oleh penjualan produk residensial. Segmen ini membukukan pra-penjualan sebesar Rp 3 triliun atau setara kontribusi 64% dari total
marketing sales. Kemudian segmen atau produk komersial termasuk kavling komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp 1,4 triliun atau mewakili kontribusi 31% terhadap total pra-penjualan. Selain itu, pada enam bulan pertama tahun ini, BSDE juga mencatatkan penjualan tanah
joint venture senilai Rp 275 miliar atau setara dengan 6% dari total prapenjualan. BSDE membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 3,83 triliun di semester pertama. Pendapatan BSD naik 17,87% secara tahunan atawa
year on year (YoY) dibandingkan pencapaian tahun lalu Rp 3,25 triliun.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Digital, Bumi Serpong Damai (BSDE) Suntik US$ 25 Juta ke DANA “Sementara dari sisi laba bersih masih agak tertekan terutama karena beban utang,” tutur Jono. Kalau dilihat dari
bottom line, BSDE membukukan laba bersih Rp 463,64 miliar. Laba bersih BSDE turun 31,81% dari semester pertama tahun lalu Rp 680 miliar. Kendati begitu, Henan Putihrai Sekuritas memberikan rekomendasi beli pada saham BSDE dengan target harga di Rp 1.350 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati