DIPA Ditjen Ketenagalistrikan Ditetapkan Rp 362,17 Miliar di 2024, Simak Alokasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Ditjen Ketenagalistrikan ditetapkan sebesar Rp 362,17 miliar tahun ini.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, sekitar 56,8% atau sebanyak Rp 205,7 miliar dari pagu anggaran tersebut, bakal digunakan untuk anggaran infrastruktur yang menyentuh langsung kepada masyarakat.

Baca Juga: Pemerintah akan Menambah Jumlah Penerima Program Bagi-bagi Rice Cooker Jadi 700.000


"Hampir 57% dari anggaran Ditjen Ketenagalistrikan itu kita kembalikan ke rakyat untuk anggaran infrastruktur melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 80.000 rumah tangga," urai Jisman dalam siaran pers, Minggu (21/1).

Untuk memenuhi infrastruktur kelistrikan, Ditjen Ketenagalistrikan menargetkan pembangkit listrik sebesar 5.174,85 MW, transmisi sepanjang 1.692 kms, dan gardu induk 4.490 MVA.

Dalam mendukung infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), target kumulatif yang dipatok pada tahun ini sebanyak 1.558 unit.

Jisman menambahkan, tahun ini Ditjen Ketenagalistrikan juga akan mengembangkan sistem smart grid untuk lima lokasi.

Smart grid tersebut nantinya akan menggabungkan sumber pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) ke dalam satu jaringan, sehingga akan saling melengkapi dengan pembangkit EBT yang memiliki intermitensi.

Baca Juga: Sempat Ramai Holding BUMN Panas Bumi, Bagaimana Kabar Rencana Itu Sekarang?

"Jika kita menginginkan satu grid itu lebih banyak menerima EBT seperti seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan wind (angin), yang mungkin hanya 4 sampai 5 jam sehari, maka diperlukan Smart grid yang membuat Grid kita itu lebih fleksibel itu intinya. Lima target lokasi ini bisa kita kita kembangkan tanpa menambahkan pembangkit yang fast respon seperti gas atau air, jadi itu manfaat dari smart grid," jelasnya.

Dalam program subsidi listrik, pemerintah menargetkan 68,31 TWh atau senilai Rp 73,58 triliun.

Dan peningkatan jumlah pelanggan listrik dipatok sebanyak 85,2 juta pelanggan, dan mendorong konsumsi listrik per kapita akan meningkat menjadi 1.448 KWh per kapita.

Baca Juga: Kementerian ESDM Catat Baru Ada 181 Permohonan Konversi Motor Listrik

Sementara untuk susut jaringan, Jisman mengatakan bahwa akan berupaya menurunkan di angka 8,6%. Kemudian penurunan emisi ditargetkan sebesar 6,07 juta ton CO2.

Sedangkan untuk target persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sub sektor ketenagalistrikan, pada tahun ini sebesar 37%, dan target investasi sub sektor ketenagalistrikan dipatok US$ 3,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto