Dipercepat, pemerintah kejar target vaksinasi 70% penduduk Indonesia dalam 12 bulan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebelumnya pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 dapat terlaksana dalam 15 bulan. Namun sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo tenggat waktu tersebut dipersingkat menjadi 12 bulan atau satu tahun.

"Jadi kita ngejar targetnya jadi Januari tahun depan kita harapkan semuanya selesai [divaksin]," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/8).

Dalam kurun waktu 26 minggu atau mulai dari 13 Januari hingga 8 Juli 2021, pemerintah sudah mencapai 50 juta suntikan dosis pertama. Jumlah tersebut akan dikejar ke angka 100 juta suntikan hingga 31 Agustus nanti.


"Jadi 50 juta [suntikan] pertama 26 minggu, 50 juta berikutnya 7 minggu kita pengen berusaha. Kalau bisa 50 jutanya syukur-syukur bisa 6 minggu atau syukur-syukur bisa 4 minggu," kata Budi.

Baca Juga: Kemenkes sebut 85% vaksin Covid-19 telah terdistribusi ke daerah

Jika pemerintah ingin mencapai 50 juta suntikan dosis pertama dalam waktu 4 minggu, setidaknya Budi menghitung diperlukan laju vaksinasi sebanyak 1,3 juta - 1,4 juta suntikan per harinya.

"Kalau 50 juta pertama 26 minggu, 50 juta berikutnya 7 minggu. Kita lihat nanti bulan September ini bisa nggak ini kita dari 100 juta naik ke 200 juta," imbuhnya.

Saat ini berdasarkan jumlah vaksin yang diberikan, Indonesia menduduki peringkat 9 di dunia. Sedangkan jika dilihat dari jumlah orang yang telah menerima suntikan dosis pertama Indonesia berada di peringkat enam dunia.

Dengan target 100 juta dosis vaksin yang digunakan pada akhir bulan ini, Budi menyebut kemungkinan Indonesia dapat naik ke posisi tujuh dari sebelumnya posisi sembilan untuk jumlah vaksin yang telah diberikan. "Akhir bulan ini kita mungkin bisa naik jadi nomor 7 dunia dan masuk menjadi 7 besar atau 6 besar [negara] yang suntikannya di atas 100 juta," kata Budi.

Adapun dari data, negara yang telah mencapai 100 juta suntikan sampai sekarang ialah, China, India, Amerika, Brasil dan Jepang.

Selanjutnya: Megawati larang kader partai PDIP bicara & tanggapi pencalonan capres cawapres 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli