Dipicu Ekspor, Ekonomi Jepang Tumbuh Jauh Lebih Cepat pada Kuartal II



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Ekonomi Jepang tumbuh jauh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal II-2023. Hal itu didorong ekspor mobil yang cepat dan kedatangan wisatawan sehingga membantu mengimbangi hambatan dari perlambatan pemulihan konsumen pasca Covid-19.

Melansir Reuters, Selasa (15/8), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang pada kuartal II-2023 mencapai 6,0% YoY. Angka itu jauh lebih besar dari perkiraan. Hasil itu juga membawa PDB Jepang ke rekor tertinggi.

Pencapaian tersebut merupakan ekspansi tercepat sejak kuartal terakhir tahun 2020 dan mengikuti revisi ekspansi 3,7% pada kuartal I-2023.


Meskipun demikian, Kepala Asia-Pasifik di Capital Economics Marcel Thieliant mengatakan momentum pertumbuhan Jepang yang didorong oleh ekspor sepertinya tidak akan bertahan lama.

Baca Juga: Hadapi Varian Baru Omicron Eris, Vaksin Covid-19 Terbaru Rilis Bulan Depan

"Meskipun ekspor barang modal bangkit kembali di bulan Juni 2023 karena penurunan terbesar dalam investasi luar negeri sekarang sudah berlalu, kami tidak mengharapkan pemulihan yang kuat," kata Thieliant.

Adapun konsumsi swasta yang membentuk lebih dari setengah ekonomi Jepang tercatat turun 0,5% dari kuartal ke kuartal pada periode April-Juni 2023. Disebabkan kenaikan harga sehingga memukul penjualan makanan dan peralatan rumah tangga.

Ekspor Jepang terbilang meningkat 3,2% pada kuartal II-2023, ditopang oleh ekspor mobil dan pariwisata, sedangkan belanja modal tercatat datar.

Seperti diketahui produsen mobil Jepang telah diuntungkan oleh pelemahan mata uang Yen. Hal itu telah membantu menopang keuntungan Jepang di tengah penurunan penjualan di China dan kondisi yang makin sulit dalam sektor kendaraan listrik.

Permintaan AS dan Eropa yang kuat juga telah mendukung ekspor. Sementara itu, ledakan kedatangan turis asing pasca Covid-19 telah memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan ekonomi Jepang.

Dorongan dalam permintaan eksternal atau ekspor bersih menambahkan 1,8 poin persentase ke pertumbuhan kuartal II-2023. Namun, kontribusi bersih tersebut juga dibarengi penurunan impor selama tiga kuartal berturut-turut.

Sementara itu, permintaan domestik memangkas 0,3 poin persentase dari pertumbuhan ekonomi Jepang.

"Faktor terbesar adalah penurunan impor yang mendorong PDB. Hal itu tidak berarti pemulihan yang kuat pada perekonomian Jepang," kata Takumi Tsunoda, ekonom senior di Shinkin Central Bank Research Institute.

Oleh karena itu, kata dia, bank sentral akan mempertahankan kebijakan moneter serta lebih mengambil sikap menunggu dan melihat situasi untuk saat ini.

Baca Juga: Angkatan Udara China Mulai Berlatih Skenario Pertempuran Drone Baru

Menteri Ekonomi Jepang Shigeyuki Goto menyampaikan upah riil berubah positif untuk pertama kalinya dalam tujuh kuartal dan minat perusahaan untuk investasi tetap solid.

"Dengan latar belakang ini, kami memperkirakan pemulihan ekonomi yang moderat akan terus berlanjut meskipun kehati-hatian diperlukan terhadap risiko-risiko negatif dari ekonomi global dan dampak kenaikan harga," kata Goto.

Seperti diketahui, Bank of Japan mengambil langkah pada bulan lalu memungkinkan suku bunga jangka panjang naik lebih banyak. Langkah itu dilihat oleh para analis sebagai awal pergeseran bertahap dari stimulus moneter yang masif.

Adapun PDB kuartal II-2023 Jepang tumbuh paling cepat dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Editor: Tendi Mahadi