KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri minyak dan gas saat ini menghadapi tantangan berat akibat penyebaran wabah Covid-19, penurunan harga minyak yang rendah sejak awal 2020, dan penurunan konsumsi BBM global. Hal ini mempengaruhi aktivitas produksi, baik penundaan atau pembatalan proyek-proyek (belanja modal atau capex), dan eksplorasi. Agus Amperianto, General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), unit bisnis PT Pertamina Hulu Indonesia, mengakui tantangan industri migas saat ini sangat berat. Namun, dia bersama manajemen dan pekerja PHM harus optimistis bahwa dengan kerja keras, cost effective, serta team work yang mengedepankan aspek HSSE, masih ada harapan meningkatkan produksi dan cadangan. “Kami akan fokus pada target perusahaan dengan zero LTI (loss time incident ) dan memitigasi semua potensi hazard di area operasi sesuai arahan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Bapak Budiman Pahursip dan Direkur PT Pertamina Hulu Indonesia Bapak Chalid Said Salim,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10).
Dipimpin GM baru, produksi gas Mahakam hingga kuartal III capai 101% dari RKAP 2020
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Industri minyak dan gas saat ini menghadapi tantangan berat akibat penyebaran wabah Covid-19, penurunan harga minyak yang rendah sejak awal 2020, dan penurunan konsumsi BBM global. Hal ini mempengaruhi aktivitas produksi, baik penundaan atau pembatalan proyek-proyek (belanja modal atau capex), dan eksplorasi. Agus Amperianto, General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), unit bisnis PT Pertamina Hulu Indonesia, mengakui tantangan industri migas saat ini sangat berat. Namun, dia bersama manajemen dan pekerja PHM harus optimistis bahwa dengan kerja keras, cost effective, serta team work yang mengedepankan aspek HSSE, masih ada harapan meningkatkan produksi dan cadangan. “Kami akan fokus pada target perusahaan dengan zero LTI (loss time incident ) dan memitigasi semua potensi hazard di area operasi sesuai arahan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Bapak Budiman Pahursip dan Direkur PT Pertamina Hulu Indonesia Bapak Chalid Said Salim,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/10).