JAKARTA. Penguatan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat diperkirakan masih menemui hambatan. Pemerintah masih enggan mengalihkan wewenangnya kepada KPI Pusat. Keengganan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat bertemu anggota KPI Pusat beberapa waktu lalu. "Saat itu pak Dipo memberi warning dampaknya jika KPI diperkuat," kata Sujarwanto Rahmat Muhammad Arifin, anggota KPI Pusat, dalam diskusi iklan capres di Jakarta, Kamis (11/9). Dipo beralasan, penguatan wewenang KPI Pusat akan mengundang partai politik untuk mengintervensi KPI Pusat pada saat pemilihan anggota KPI. "Jika KPI seperti saat ini, ada untungnya, partai politik tidak mengintervensi," tutur Rahmat mengutarakan alasan Dipo saat pertemuan dengan anggota KPI Pusat. Posisi KPI Pusat sampai saat ini ingin KPI Pusat diperkuat. "Kami bukan tidak percaya diri, namun penguatan KPI ini harus dibarengi dengan seleksi dan rekrutmen yang ketat," jelas Rahmat memberikan alasan.
Dipo Alam enggan wewenang KPI diperkuat
JAKARTA. Penguatan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat diperkirakan masih menemui hambatan. Pemerintah masih enggan mengalihkan wewenangnya kepada KPI Pusat. Keengganan ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat bertemu anggota KPI Pusat beberapa waktu lalu. "Saat itu pak Dipo memberi warning dampaknya jika KPI diperkuat," kata Sujarwanto Rahmat Muhammad Arifin, anggota KPI Pusat, dalam diskusi iklan capres di Jakarta, Kamis (11/9). Dipo beralasan, penguatan wewenang KPI Pusat akan mengundang partai politik untuk mengintervensi KPI Pusat pada saat pemilihan anggota KPI. "Jika KPI seperti saat ini, ada untungnya, partai politik tidak mengintervensi," tutur Rahmat mengutarakan alasan Dipo saat pertemuan dengan anggota KPI Pusat. Posisi KPI Pusat sampai saat ini ingin KPI Pusat diperkuat. "Kami bukan tidak percaya diri, namun penguatan KPI ini harus dibarengi dengan seleksi dan rekrutmen yang ketat," jelas Rahmat memberikan alasan.