JAKARTA. Pihak istana dibuat gempar oleh pemberitaan The Australian perihal Ibu Negara Kristiani Yudhoyono alias Ani Yudhoyono mencampuri kabinet. Setelah Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah Ibu Ani terlibat dan campur tangan dalam urusan kabinet, kini giliran Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang membantah pemberitaan tersebut.Melalui Akun Twitternnya, @dipoalam49, mantan aktivis ini mengatakan selama bekerja di kabinet, ia tidak pernah melihat Ibu Negara campur tangan dalam urusan kabinet. "Selama saya bekerja sabagai Sekretaris Kabinet, saya tidak pernah melihat atau tahu bahwa Ibu Ani SBY campur-campur urusan Kabinet," tulis Dipo, Minggu (15/12).Sebaliknya, Dipo menuding, semua informasi dari Wikileaks tidak bisa dipercaya akurasi pemberitaannya. Malahan, Dipo menyebutkan pemberitaan dari Wikileaks sama dengan berita sampah. Sebelumnya, Sudi juga membantah pemberitaan The Australian yang bersumber dari bocoran Wikileaks itu. Ia menilai kabar itu bohong belaka. Dia menegaskan, masih punya kuasa di kabinet dan tidak merasa tersingkirkan oleh peran Ibu Negara."Tak benar itu, tak benar. Beliau kalau bicara kabinet tak pernah ikut," ujar Sudi.Mengenai bocoran Wikileaks lainnya yang menyebut bila Ibu Ani berencana meneruskan dinasti politik dengan menyiapkan putra sulungnya Agus Yudhoyono, Sudi juga membantahnya. "Tak benar, sama sekali tak benar. Itu Agus dipersiapkan untuk long time oleh dirinya sendiri. Orang tuanya hanya mendidik," kata Sudi.Sementara itu, Juru Bicara Presiden Julian Adrin Pasha menegaskan tudingan dalam dokumen diplomatik berstempel 'rahasia' itu tidak mendasar. "Isu tersebut menurut kami tidak mendasar. Tidak ada dasarnya. Tidak berdasarkan sesuatu yang sifat formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan. Dari mana mereka dapatkan itu," bantahnya.Julian kembali menegaskan, tidak sedikit pun Ibu Ani menyetir kerja SBY terutama yang berkaitan dengan kabinet. Dia lantas meminta publik tak percaya begitu saja pada isi kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks tersebut.Seperti diketahui, harian The Australian menyebutkan mendapat bocoran dari Wikileaks, pada 17 Oktober 2007, sebuah kawat diplomatik dikirim dari Kedutaan Australia di Jakarta kepada diplomat Amerika Serikat di Canberra dan CIA. Menurut bocoran itu, ada pemain yang menjadi penasehat penting bagi SBY. Orang tersebut bukan wakil presiden, bukan pula menteri dalam kabinet SBY, tapi istrinya sendiri, Ani Yudhoyono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dipo: Ibu Ani tak pernah campuri urusan kabinet
JAKARTA. Pihak istana dibuat gempar oleh pemberitaan The Australian perihal Ibu Negara Kristiani Yudhoyono alias Ani Yudhoyono mencampuri kabinet. Setelah Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi membantah Ibu Ani terlibat dan campur tangan dalam urusan kabinet, kini giliran Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang membantah pemberitaan tersebut.Melalui Akun Twitternnya, @dipoalam49, mantan aktivis ini mengatakan selama bekerja di kabinet, ia tidak pernah melihat Ibu Negara campur tangan dalam urusan kabinet. "Selama saya bekerja sabagai Sekretaris Kabinet, saya tidak pernah melihat atau tahu bahwa Ibu Ani SBY campur-campur urusan Kabinet," tulis Dipo, Minggu (15/12).Sebaliknya, Dipo menuding, semua informasi dari Wikileaks tidak bisa dipercaya akurasi pemberitaannya. Malahan, Dipo menyebutkan pemberitaan dari Wikileaks sama dengan berita sampah. Sebelumnya, Sudi juga membantah pemberitaan The Australian yang bersumber dari bocoran Wikileaks itu. Ia menilai kabar itu bohong belaka. Dia menegaskan, masih punya kuasa di kabinet dan tidak merasa tersingkirkan oleh peran Ibu Negara."Tak benar itu, tak benar. Beliau kalau bicara kabinet tak pernah ikut," ujar Sudi.Mengenai bocoran Wikileaks lainnya yang menyebut bila Ibu Ani berencana meneruskan dinasti politik dengan menyiapkan putra sulungnya Agus Yudhoyono, Sudi juga membantahnya. "Tak benar, sama sekali tak benar. Itu Agus dipersiapkan untuk long time oleh dirinya sendiri. Orang tuanya hanya mendidik," kata Sudi.Sementara itu, Juru Bicara Presiden Julian Adrin Pasha menegaskan tudingan dalam dokumen diplomatik berstempel 'rahasia' itu tidak mendasar. "Isu tersebut menurut kami tidak mendasar. Tidak ada dasarnya. Tidak berdasarkan sesuatu yang sifat formal atau secara hukum bisa dipertanggungjawabkan. Dari mana mereka dapatkan itu," bantahnya.Julian kembali menegaskan, tidak sedikit pun Ibu Ani menyetir kerja SBY terutama yang berkaitan dengan kabinet. Dia lantas meminta publik tak percaya begitu saja pada isi kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks tersebut.Seperti diketahui, harian The Australian menyebutkan mendapat bocoran dari Wikileaks, pada 17 Oktober 2007, sebuah kawat diplomatik dikirim dari Kedutaan Australia di Jakarta kepada diplomat Amerika Serikat di Canberra dan CIA. Menurut bocoran itu, ada pemain yang menjadi penasehat penting bagi SBY. Orang tersebut bukan wakil presiden, bukan pula menteri dalam kabinet SBY, tapi istrinya sendiri, Ani Yudhoyono.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News