Diprediksi makin kokoh, buy untuk saham PTPP



JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) kian gencar membidik kontrak baru. Hingga Februari tahun ini, PTPP telah meraih kontrak baru senilai Rp 1,13 triliun. Sepanjang 2015, emiten konstruksi pelat merah ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp 27,5 triliun.

PTPP membidik kontrak cukup besar lantaran ingin menggenjot kinerja keuangannya. Tahun lalu, PTPP meraih laba bersih Rp 531,95 miliar, tumbuh 26,44% dari setahun sebelumnya atau year-on-year (yoy). Pencapaian itu sejalan dengan pendapatan yang naik 6,8% (yoy) menjadi Rp 12,43 triliun.

Analis Indo Premier Securities Natalia Sutanto menyebutkan, PTPP berhasil meningkatkan margin laba bersih menjadi 4,28%. Angka itu lebih tinggi ketimbang margin laba di tahun 2013 sebesar 3,61%. "Angka itu juga lebih tinggi dari perkiraan awal kami," tulis Natalia, dalam riset yang terbit 4 Maret 2015.


Di tahun ini para analis menilai, PTPP akan terus meningkatkan perolehan kontrak baru. Natalia memprediksi, tahun ini PTPP meraih kontrak baru Rp 25 triliun, tumbuh 24% dari tahun lalu. Perseroan menargetkan kenaikan kontrak baru pada bisnis engineering, procurement and construction (EPC), properti dan precast.

Sementara Vice President Investment Quant Kapital Investama Hans Kwee optimistis, target kontrak baru bisa tercapai. Sebab, tahun ini pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur. "Apalagi PTPP adalah perusahaan milik negara, jadi lebih mudah mendapatkan proyek pemerintah," tutur dia.

Tiara Nursyani, analis BCA Sekuritas, melalui riset pada 13 Maret 2015 menyebutkan, tahun ini PTPP memang membidik lebih banyak proyek pemerintah. PTPP menargetkan proyek pemerintah berkontribusi 60% dari kontrak baru. Padahal, selama dua tahun terakhir kontrak PTPP lebih banyak didominasi proyek swasta.

Di tahun 2013 dan 2014 proyek swasta menyumbang masing-masing 64% dan 62% total proyek baru PTPP. Perubahan porsi itu dinilai menguntungkan. Apalagi, masa tender pemerintah direncanakan bergeser lebih awal pada Maret dari sebelumnya Juni-Agustus.

Tiara melihat, PTPP bakal lebih banyak meraih proyek pelabuhan. Hal itu seiring program Presiden Joko Widodo yang ingin membangun 24 pelabuhan baru. Lagi pula PTPP dikenal sebagai perusahaan yang spesifik menggarap infrastruktur pelabuhan. Dus, Tiara memprediksikan, tahun ini kontribusi proyek pelabuhan naik menjadi 15% dari tahun lalu 2%.

Secara umum para analis berpendapat, bisnis PTPP memiliki prospek positif. Hal itu antara lain melihat dari realisasi belanja pemerintah di sektor infrastruktur yang cenderung naik. Kondisi ini menjadi katalis positif bagi PTPP.

Meski demikian, manajemen PTPP mesti mencermati beberapa faktor. Salah satunya adalah, jika sewaktu-waktu ada proyek yang mundur dari jadwal awal, maka hal tersebut berpotensi menghambat laju bisnis PTPP. Tiara memproyeksikan, pendapatan PTPP tahun ini mencapai Rp 17,52 triliun dan laba bersih Rp 712 miliar.

Ketiga analis merekomendasikan buy saham PTPP. Tiara menargetkan, harga wajar di posisi Rp 4.400 per saham, Hans Rp 4.500, dan Natalia di 4.700. Harga PTPP kemarin menurun 0,8% menjadi Rp 3.740 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa