Diprediksi melemah, berikut sentimen yang akan mewarnai IHSG di pekan depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan pertama Agustus 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan di pekan lalu. IHSG tercatat melemah 0,11% selama sepekan menjadi 5.143,89 pada Jumat (7/8).

Namun, perdagangan saham kembali ramai. Tercatat rata-rata nilai transaksi harian meningkat sebesar 20,07% menjadi sebesar Rp 9,989 triliun di pekan lalu dari Rp 8,319 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 5,02% menjadi 755.404.000 kali transaksi dari 719.261.000 kali transaksi pada pekan sebelumnya.

Sementara itu rata-rata volume transaksi harian bursa turun 9,83% menjadi 10,542 miliar saham dibandingkan pekan sebelumnya sebanyaj 11,692 miliar saham.


Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, ada sejumlah sentimen yang mungkin mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan depan. Misalnya saja peningkatan kasus Covid-19 yang masih menjadi perhatian pelaku pasar selama belum ditemukan vaksin yang efektif. Kekhawatiran lebih ke potensi ganguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Baca Juga: IHSG turun sepekan, ini prediksi untuk pekan depan

Dari global, memanasnya konflik China dan Amerika Serikat (AS) juga tak luput perhatian pelaku pasar. Hal ini menyusul kebijakan Presiden Donald Trump yang melarang setiap transaksi perusahaan AS dengan raksasa teknologi dari China ByteDance atau pembuat aplikasi Tik Tok dan Tencent pembuat aplikasi WeChat selama 45 hari. Pasar khawatir bila China melakukan pembalasan dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.

Selanjutnya, pelaku pasar menantikan kelanjutan paket stimulus AS untuk mengantisipasi pandemik Covid-19. "Bila dicapai kesepakatan akan menjadi amunisi baru untuk penguatan Indeks. Bila tidak dan negosiasi lama maka pasar akan merespon dengan negatif," ujar Hans dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (9/8).

Sementara sentimen positif yang dapat menggerakkan laju IHSG seperti data lapangan kerja AS terlihat lebih baik dari perkiraan pelaku pasar dan laba korporasi AS yang lebih baik dari kconsensus pasar menjadi sentimen positif.

"Selain itu,  data China secara umum mengkonfirmasi negara tersebut ekonominya sudah mulai pulih sesudah lockdown sebelumnya. Hal ini menjadi sentimen positif bagi harga ekuitas dan membantu kenaikan harga komoditas," tambahnya.

Dari domestik, Hans bilang, pertumbuhan ekonomi Indonesia memang tidak terlalu baik, namun pasar mengalihkan perhatian pada harapan pertumbuhan di kuartal III 2020. Harapan perbaikan ekonomi di kuartal III ini didapat dari data yang menunjukan terjadi pertumbuhan penyaluran kredit dan penjualan kendaraan.

Pada pekan depan, Hans memperkirakan, IHSG cenderung konsolidasi melemah dengan support di level 5.059 sampai 4.928 dan resistance di level 5.200 sampai 5.250.

Baca Juga: Anda tertarik menggadaikan saham? Perhatikan caranya berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat