KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memproyeksikan arus kas tahun 2020 surplus Rp 2,5 triliun. Adanya proyeksi surplus ini ditanggapi positif oleh Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar. Meski begitu, dia meminta agar BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan pada peserta jaminan kesehatan nasional (JKN). "Di era Covid-19 ini dan seterusnya, dengan adanya surplus ini saya berharap pelayanan harus ditingkatkan, karena bagaimanapun juga inti dari (JKN) ini adalah adanya peningkatan pelayanan," ujar Timboel kepada Kontan, Jumat (18/9). Timboel menilai, bila pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan semakin baik, maka akan berdampak positif pada kepatuhan peserta untuk membayar iuran. "Nah ini juga dampak positifnya, orang lebih mau membayar iuran, jadi supaya surplus itu bisa benar-benar dijadikan sebuah dorongan untuk peningkatan layanan itu sendiri," ujar Timboel.
Diproyeksi catat surplus, BPJS Watch minta BPJS Kesehatan tingkatkan pelayanan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memproyeksikan arus kas tahun 2020 surplus Rp 2,5 triliun. Adanya proyeksi surplus ini ditanggapi positif oleh Koordinator Advokasi BPJS Watch Timboel Siregar. Meski begitu, dia meminta agar BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan pada peserta jaminan kesehatan nasional (JKN). "Di era Covid-19 ini dan seterusnya, dengan adanya surplus ini saya berharap pelayanan harus ditingkatkan, karena bagaimanapun juga inti dari (JKN) ini adalah adanya peningkatan pelayanan," ujar Timboel kepada Kontan, Jumat (18/9). Timboel menilai, bila pelayanan yang diberikan BPJS Kesehatan semakin baik, maka akan berdampak positif pada kepatuhan peserta untuk membayar iuran. "Nah ini juga dampak positifnya, orang lebih mau membayar iuran, jadi supaya surplus itu bisa benar-benar dijadikan sebuah dorongan untuk peningkatan layanan itu sendiri," ujar Timboel.