Dipuji Menlu AS, Kim Jong Un malah melakukan ini



KONTAN.CO.ID - Hubungan Korea Utara dan Amerika Serikat memanas lagi. Beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson memuji Kim Jong Un atas aksinya menunda ujicoba rudal, pimpinan Korea Utara itu malah muncul di media pemerintah.

Rodong Sinmun, pada Rabu (23/8) menulis, Kim Jong Un mengunjungi pabrik pengembangan senjata nuklir dan memerintahkan untuk memproduksi lebih banyak hulu ledak dan mesin roket.

Seperti biasa, dalam kunjungannya itu, Kim ditemani oleh dua anggota utama dari program pengembangan nuklir Korut, yakni ahli roket Kim Jong Sik dan pejabat senior Korut Jo Yong Won.


Setelah menginspeksi fasilitas pengembangan nuklir dan mempelajari mengenai proses pembuatan hulu ledak manufaktur rudal interkontinental, Kim memerintahkan para ahli untuk meningkatkan kapasitas produksi.

"Dia memerintahkan institut untuk memproduksi mesin roket dengan bahan bakar yang lebih solid dan hulu ledak dengan meningkatkan proses produksi mesin dan kapasitas produksi hulu ledak, juga mesin jet oleh bahan material karbon," tulis Rodong Sinmun.

Kim Jong Un lantas memberikan penghargaan atas upaya para ahli dengan bonus spesial yang tidak disebutkan jumlahnya.

Kunjungan Kim Jong Un disinyalir dilakukan seiring adanya pelatihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika. Korut dan China menilai, pelatihan bersama ini merupakan aksi provokasi. Sedangkan Korsel dan AS membantahnya, dan mengatakan mereka hanya melakukan pertahanan menyusul tindakan agresif Pyongyang.

Kemarin pagi (23/8), Seoul membunyikan sirene pertahananan sipil sebagai upaya siaga serangan Korut.

Informasi saja, Tillerson pada Selasa (22/8) lalu memberikan pernyataan bahwa sanksi terhadap Korut memberikan sinyal yang jelas, dan Korut sekarang sudah menunjukkan sejumlah tingkat penahanan diri.

"Saya pikir perlu dicatat bahwa kita tidak mengalami peluncuran rudal atau tindakan provokatif dari pihak Korea Utara sejak diberlakukannya resolusi Dewan Keamanan PBB. Dan saya ingin mencatatnya, saya ingin mengetahuinya. Saya senang melihat bahwa rezim di Pyongyang telah menunjukkan beberapa tingkat penahanan diri yang belum pernah kami lihat di masa lalu," kata Tillerson pada sebuah konferensi pers di AS.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie