KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam mendorong pelaku koperasi; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan industri mikro dan kecil untuk masuk ke dalam rantai pasok global mendapatkan apreasiasi dari sejumlah ekonom dan pelaku industri. Sistem rantai pasok global yang inklusif dipandang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini merupakan salah satu dari empat rekomendasi Satuan Tugas B20 untuk Perdagangan dan Investasi kepada para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, beberapa waktu silam. Pengamat usaha mikro dan kecil Handy Setyawan mengatakan, rekomendasi ini sangat tepat, mengingat partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok global masih minim, yakni sekitar 4,1%, atau lebih rendah ketimbang Malaysia yang sudah mencapai 46,2%, Thailand 29,6%, Vietnam 20,1% dan Filipina 21,4%.
Dipuji, Upaya Pemerintah Masukkan UMKM ke dalam Rantai Pasok Global
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah dalam mendorong pelaku koperasi; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); dan industri mikro dan kecil untuk masuk ke dalam rantai pasok global mendapatkan apreasiasi dari sejumlah ekonom dan pelaku industri. Sistem rantai pasok global yang inklusif dipandang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini merupakan salah satu dari empat rekomendasi Satuan Tugas B20 untuk Perdagangan dan Investasi kepada para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali, beberapa waktu silam. Pengamat usaha mikro dan kecil Handy Setyawan mengatakan, rekomendasi ini sangat tepat, mengingat partisipasi UMKM Indonesia dalam rantai pasok global masih minim, yakni sekitar 4,1%, atau lebih rendah ketimbang Malaysia yang sudah mencapai 46,2%, Thailand 29,6%, Vietnam 20,1% dan Filipina 21,4%.