Direksi: Digital Mediatama dapat respons yang positif dari calon investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca penawaran awal yang berlangsung sejak 24 September-30 September 2019 yang lalu, Komisaris Utama  PT Digital Mediatama Maxima Tbk Jaja Suryandy menuturkan, penawaran saham perdana perusahaan ini mendapat respon yang sangat positif dari calon investor.

“Untuk IPO ini di Indonesia hampir semua perusahan besar, asuransi ikut semua,” tutur Komisaris Utama PT Digital Mediatama Maxima Tbk Jaja Suryandy.

Dengan tingkat penawaran yang sudah mencapai 71 kali dari target ini menandakan telah terjadi oversubscribe atas permintaan saham Digital Mediatama, dimana mayoritas calon investor berasal dari domestik.


Untuk penjatahan, pada keputusan final yang diambil Digital Mediatama dan pihak penjamin emisi memutuskan komposisi investor terbagi dari 65% diperuntukkan bagi saham domestik dan 35% diperuntukkan bagi investor asing.

Baca Juga: Investor beli saham perdana Digital Mediatama Maxima untuk investasi jangka pendek

Direktur Kresna Sekuritas Oktavianus Budiyanto menyampaikan proporsi dominan untuk investor domestik dilakukan dalam rangka mendukung program kerja asosiasi yang sedang menggalangkan pertumbuhan investor ritel domestik.

“Di asosiasi kita itu lagi menggalangkan basis investor ritel. Nah ini penting, kalau investor ritel kuat, ya tadi itu kalau mereka di kasih feeding barang yang bagus-bagus. 35% asing bukan karena Tidak laku tapi karena internal policies,” Ujar Oky yang ditemui saat media gathering Senin (14/10).

Direktur Utama PT Digital Mediatama Maxima Budiasto Kusuma menambahkan proses IPO yang saat ini tengah berjalan diharapkan dapat membantu pelaku usaha ritel untuk berkembang lebih cepat melalui pendanaan IPO.

PT Digital Mediatama Maxima merupakan perusahan digital trade marketing dan periklanan berbasis sistem cloud saat ini memiliki empat sektor bisnis utama yakni, managed sevice, Infrastructre ad service, Digital Advertising Exchange Hub, dan trade marketing.

Tidak hanya menyasar perdagangan modern, perusahaan ini juga membuka kesempatan bagi UMKM untuk dapat berkerjasama.Direktur Digital Mediatama Maxima, Supardi Tan menjelaskan saat ini, untuk mendukung bisnis dengan segementasi UMKM, perusahaan ini bekerjasama dengan Sampoerna Ritel Community di taraf nasional dan tercatat sudah ada 45.000 warung yang terdapat dalam aplikasi.

Pasca pelaksanaan IPO, Kresna Sekuritas memperkirakan pendapatan perusahaan pada tahun 2019 tumbuh menjadi 109 miliar. Sementara Trimegah Sekuritas memproyeksikan pendapatan Digital Mediatama akan tumbuh 54% menjadi 90 miliar.

Untuk tahun depan, Trimegah memproyeksikan pendapatan Digital Mediatama dapat tumbuh 451% menjadi 496 miliar. Sementara Kresna memproyeksikan pendapatan tumbuh 466% menjadi 540 miliar pada tahun depan.

Baca Juga: Siap-Siap, Banyak Emiten Baru Akan Listing di Akhir Tahun

Hingga akhir tahun, Digila Mediatama menargetkan akan menambah sekitar 7.000-9.000 warung hingga akhir tahun.

Sementara untuk titik UMKM hingga saat ini sudah terdapat 46.000 titik yang terkoneksi dengan cloud server. Adapun untuk perdagangan modern hingga April 2019 sudah mencapai 5.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi