JAKARTA. PT Pertamina hingga akhir Kuartal III 2015 mampu mencatatkan efisiensi sebesar US$ 430,70 juta. Namun perusahaan minyak pelat merah tersebut membantah efisiensi tersebut diperoleh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina mengakui pihaknya mengalami penurunan laba bersih di kuartal III 2015. Akibatnya Pertamina terpaksa melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya. “Sampai Kuartal III 2015, efisiensi kami mencapai US$ 430,77 juta,” kata Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/10). Namun Dwi membantah dengan tegas bahwa Pertamina melakukan PHK demi meningkatkan efisiensi. Pertamina memilih melakukan sejumlah opsi lain daripada melakukan pengurangan jumlah karyawan. “Bahkan dengan akuisisi TPPI, kami juga menambah 700 karyawan lama yang sebelumnya sudah bekerja disitu,” ujar Dwi. Salah satu bentu efisiensi yang dilakukan Pertamina adalah memilih kendaraan operasional Direksi yang lebih murah. Jika dulu untuk level Direksi PT Pertamina menggunakan kendaraan operasional Mercedez Benz S-Class atau kelas premium, kini diganti dengan kelas lebih rendah seperti Toyota Alphard.
Direksi tak pakai Mercy, Pertamina lebih efisien
JAKARTA. PT Pertamina hingga akhir Kuartal III 2015 mampu mencatatkan efisiensi sebesar US$ 430,70 juta. Namun perusahaan minyak pelat merah tersebut membantah efisiensi tersebut diperoleh dari pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan. Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina mengakui pihaknya mengalami penurunan laba bersih di kuartal III 2015. Akibatnya Pertamina terpaksa melakukan berbagai langkah efisiensi untuk menekan biaya. “Sampai Kuartal III 2015, efisiensi kami mencapai US$ 430,77 juta,” kata Dwi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/10). Namun Dwi membantah dengan tegas bahwa Pertamina melakukan PHK demi meningkatkan efisiensi. Pertamina memilih melakukan sejumlah opsi lain daripada melakukan pengurangan jumlah karyawan. “Bahkan dengan akuisisi TPPI, kami juga menambah 700 karyawan lama yang sebelumnya sudah bekerja disitu,” ujar Dwi. Salah satu bentu efisiensi yang dilakukan Pertamina adalah memilih kendaraan operasional Direksi yang lebih murah. Jika dulu untuk level Direksi PT Pertamina menggunakan kendaraan operasional Mercedez Benz S-Class atau kelas premium, kini diganti dengan kelas lebih rendah seperti Toyota Alphard.