KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Drama PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) kian berlarut. Rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dilaksanakan pada Jumat (27/7), berakhir ricuh dengan walk out-nya jajaran direksi AISA di tengah rapat berlangsung. Direktur Utama Tiga Pilar Sejahtera Stefanus Joko Mogoginta mengatakan, ada indikasi pengambilalihan paksa alias hostile take over AISA. Bahkan, kata dia, Komisaris Utama AISA Anton Apriantono ditekan komisaris lain yakni Jaka Prasetya, untuk tidak mengesahkan laporan keuangan tahunan 2017. Namun yang bersangkutan menolak. Ditemui usai RUPS, Direktur Keuangan AISA Sjambiri Lioe mengatakan, sebaiknya ada rekonsiliasi ulang dan pembicaraan baik-baik terkait masalah yang sedang mendera perseroan. “Kami merasa tidak ada penyelesaian yang baik dengan pemegang saham. Kami setuju dengan pergantian direksi asal sesuai dengan aturan,” ujar Sjambiri.
Menurutnya, persoalan ini akan menyangkut para pegawai AISA yang berjumlah 5.000 orang. Jadi, apabila semua direksi digantikan sekaligus dan AISA diambil alih oleh komisaris, maka bisnis kemungkinan tidak akan berjalan lancar. Karena dari sisi menjalankan bisnis, direksi sudah jauh lebih paham. Sementara Anton Apriantono mengatakan, dirinya menyetujui laporan keuangan AISA karena dari sisi audit susah sesuai oleh Kantor Akuntan Publik. Hasil audit menunjukkan tidak ada masalah. “Pertemuan Board of Commisioner pada tanggal 25 Juli 2018, saya bertemu dengan Jaka untuk membahas agenda RUPS. Pembicaraan panjang itu membuat saya ragu untuk membatalkan persetujuan karena saya rasa pertemuan ini baru dari satu pihak,” ujar Anton. Lalu, pada 26 Juli, Anton sebagai Komisaris Utama AISA mengajak pertemuan kembali dengan komisaris lain yakni Jaka Presetya dan Hongkie Widjaja untuk membicarakan kembali terkait pergantian direksi, namun mereka tidak hadir