JAKARTA. Pemerintah selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk membentuk direktorat baru yaitu Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko dengan tugas menangani seluruh aksi akuisisi bidang migas yang banyak dilakukan perseroan ke depan. "Direktorat ini seperti Bappenas-nya lah di pemerintahan. Dia mempunyai tugas m-emanage resiko investasi yang besar sehingga betul-betul secure investasi-nya jangan sampai meleset dan salah peruntukkan," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Jum'at (19/2). Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menambahkan, ke depan Pertamina memang akan banyak melakukan akuisisi. Seperti misalnya blok Mahakam milik Total Indonesie dan North Madura milik Kodeco Energy. "Akuisisi ini sebagai cara pertumbuhan un-organik kita. Jadi Direktur investasi yang akan mensupport ekspansi hulu dan hilir dengan menganalisa manajemen resikonya dan mengembangkan rencana investasi," katanya. Menurut Mustafa, pemegang saham tidak bisa mempercayakan tugas yang berat itu kepada orang yang benar-benar baru di Pertamina. Karena itulah, Ferederick ST Siahaan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dipercaya menempati pos itu. "Kami tidak bisa membuat resiko dengan menunjuk orang baru dalam hal investasi karena sangat beresiko. Harus orang lama Pertamina yang mengetahui keuangan perusahaan," jelasnya. Ferederick sendiri menilai Direktorat yang dipimpinnya nanti sebenarnya tidak benar-benar baru di Pertamina. "Tugas perencanaaninvestasi tadinya dipegang Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan. Jadi tidak benar-benar baru," ujarnya. Menurut Ferederick, ke depannya Pertamina akan terus mengakuisisi proyek atau lapangan-lapangan yang secara finansial harus ekonomis, dan secara strategis pas dengan visi Pertamina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko Bertugas Tangani Akuisisi
JAKARTA. Pemerintah selaku pemegang saham PT Pertamina (Persero) memutuskan untuk membentuk direktorat baru yaitu Direktorat Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko dengan tugas menangani seluruh aksi akuisisi bidang migas yang banyak dilakukan perseroan ke depan. "Direktorat ini seperti Bappenas-nya lah di pemerintahan. Dia mempunyai tugas m-emanage resiko investasi yang besar sehingga betul-betul secure investasi-nya jangan sampai meleset dan salah peruntukkan," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Jum'at (19/2). Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menambahkan, ke depan Pertamina memang akan banyak melakukan akuisisi. Seperti misalnya blok Mahakam milik Total Indonesie dan North Madura milik Kodeco Energy. "Akuisisi ini sebagai cara pertumbuhan un-organik kita. Jadi Direktur investasi yang akan mensupport ekspansi hulu dan hilir dengan menganalisa manajemen resikonya dan mengembangkan rencana investasi," katanya. Menurut Mustafa, pemegang saham tidak bisa mempercayakan tugas yang berat itu kepada orang yang benar-benar baru di Pertamina. Karena itulah, Ferederick ST Siahaan yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan dipercaya menempati pos itu. "Kami tidak bisa membuat resiko dengan menunjuk orang baru dalam hal investasi karena sangat beresiko. Harus orang lama Pertamina yang mengetahui keuangan perusahaan," jelasnya. Ferederick sendiri menilai Direktorat yang dipimpinnya nanti sebenarnya tidak benar-benar baru di Pertamina. "Tugas perencanaaninvestasi tadinya dipegang Direktur Utama, Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan. Jadi tidak benar-benar baru," ujarnya. Menurut Ferederick, ke depannya Pertamina akan terus mengakuisisi proyek atau lapangan-lapangan yang secara finansial harus ekonomis, dan secara strategis pas dengan visi Pertamina.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News