KONTAN.CO.ID - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali meneruskan rangkaian kegiatan “BCA Berbagi Ilmu” ke sejumlah kota termasuk Bali. Kali ini, lebih dari 600 mahasiswa Universitas Udayana (UNUD) mengikuti kuliah umum bertema “Be Relevant in the Midst of Technology Disruption & Social Changes” yang dibawakan oleh Direktur BCA Santoso di Auditorium Widya Sabha UNUD, pada Senin (3/6). “BCA Berbagi Ilmu” adalah bentuk komitmen BCA untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) khususnya untuk aspek Pendidikan Berkualitas. Melalui kegiatan "BCA Berbagi Ilmu" ini juga diharapkan dapat membantu penyiapan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing, untuk menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Program ini merupakan salah satu program unggulan Bakti BCA pada pilar Bakti Pendidikan. Direktur BCA Santoso menyatakan, “Di dunia yang penuh dinamika, relevansi manusia diukur dari kemampuannya untuk beradaptasi dan menciptakan nilai tambah. Manusia perlu memiliki sikap adaptif dan dapat melihat peluang dengan jeli sehingga tetap relevan di tengah disrupsi teknologi & perubahan sosial. Peluang yang ada dapat dilihat sebagai kesempatan untuk manusia terus bergerak maju memanfaatkan teknologi menciptakan inovasi-inovasi untuk kehidupan yang lebih baik.”
Dalam sesi kuliah umum ini, para mahasiswa diajak untuk memahami bagaimana teknologi telah mengubah berbagai aspek kehidupan dan cara kita berinteraksi. Santoso juga menekankan pentingnya soft skills seperti kreativitas, kemampuan berkolaborasi, dan berpikir kritis dalam menghadapi perubahan yang cepat. Selain itu, Santoso juga memaparkan inovasi yang dilakukan di BCA dalam menghadapi perubahan. "Teknologi bukanlah pengganti manusia, melainkan alat yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk menjadi mitra dalam memperluas kemampuan. Untuk tetap relevan di tengah disrupsi teknologi dan perubahan sosial, BCA juga terus berinovasi dan beradaptasi dengan cepat. Kami percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi, kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah dan masyarakat. Contoh nyatanya ialah dari yang awalnya BCA memperluas akses ATM di seluruh Indonesia, hingga kini BCA meluncurkan aplikasi BCA Mobile dan MyBCA sebagai bukti bahwa BCA beradaptasi dengan baik di era penuh kemajuan teknologi", ujar Santoso. Program “BCA Berbagi Ilmu” yang digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional, mengadakan kuliah umum di 5 perguruan tinggi; yaitu BINUS University, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Udayana. Selain itu, program “BCA Berbagi Ilmu” juga menghadirkan kegiatan Student Banking Tour yang mengajak sejumlah siswa tingkat SMA & mahasiswa perguruan tinggi untuk belajar mendalami materi perbankan dan literasi keuangan seraya berkunjung langsung ke kantor cabang BCA. Ada pula kegiatan pemberdayaan bagi penyandang difabel yang bertajuk I’m Capable. Pada tahun 2023, rangkaian kuliah umum “BCA Berbagi Ilmu” dilaksanakan pada 5 universitas di Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 3.000 mahasiswa. Sementara itu, kegiatan Student Banking Tour dihadiri lebih dari 900 siswa siswi dari 18 sekolah. Terakhir, bagi penyandang difabel, sekitar 30 orang turut diberdayakan melalui pembekalan keterampilan, bazaar karya, dan tur ke kantor cabang BCA. EVP Corporate Communications & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, “BCA Berbagi Ilmu di bawah payung Bakti BCA menjadi bentuk dukungan kami kepada generasi muda untuk menjadi SDM unggul dan memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia. Terlebih, menurut BPS, Indonesia diperkirakan memasuki masa bonus demografi dengan periode puncak hingga tahun 2030, ditunjukkan dari jumlah penduduk usia produktif yang mencapai dua kali lipat jumlah penduduk usia anak dan lanjut usia. Kami percaya bahwa investasi terbaik bagi generasi muda ini adalah pendidikan, karena itu Bakti BCA berkomitmen untuk terus memfasilitasi mereka dengan berbagai bentuk dukungan.” Melalui payung “Bakti BCA”, perseroan berkomitmen untuk terus memberikan manfaat dalam skala individu, masyarakat, dan ekosistem. BCA percaya bahwa individu yang berdaya dapat memberdayakan komunitasnya, dan komunitas yang berdaya dapat berkontribusi positif pada kelestarian ekosistem, sehingga tercipta sebuah siklus yang saling berpengaruh dan berkaitan. Dalam rangka mempertegas komitmen tersebut, BCA meluncurkan kampanye #BuktiBaktiBCA yang merekam jejak seluruh kegiatan Bakti BCA, berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Cakupan program Bakti BCA sendiri meliputi aspek pendidikan (Bakti Pendidikan), kesehatan (Bakti Kesehatan), pemberdayaan masyarakat (Desa Bakti BCA), budaya (Bakti Budaya), dan lingkungan (Bakti Lingkungan.
Selain “BCA Berbagi Ilmu”, program Bakti Pendidikan lainnya mencakup pelatihan guru di Indonesia bagian timur, dukungan terhadap ekonomi digital berupa SYNRGY Accelerator & Academy, Program Pendidikan Bisnis dan Perbankan (PPBP) dan Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI), hingga pengembangan kompetensi penyandang disabilitas. Terbaru, perseroan resmi membuka program Beasiswa Bakti BCA 2024 yang diikuti 700 mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Indonesia. Secara total, Bakti BCA telah memberikan beasiswa dan pelatihan kepada lebih dari 7.000 mahasiswa berprestasi di Indonesia.
Baca Juga: BCA Beri Pelatihan Jadi Perias Profesional buat Sahabat Disabilitas Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti