Direktur Lion Air sempat disandera ke Medan



JAKARTA. Kasus delay parah penerbangan Lion Air menyisakan berbagai cerita. Tak hanya penumpang, Direktur Service Airport Lion Air Daniel Putut Kuncoro Adi pun memiliki cerita sendiri saat amuk masa terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pekan lalu itu.

Pada Rabu malam (18/2), Daniel selaku Direktur Lion Air yang bertanggung jawab terhadap pelayanan penumpang mencoba menenangkan para penumpang yang tengah gusar itu. Namun, apa daya, emosi penumpang nampaknya sudah tak terbendung. Daniel pun diboyong para penumpang ke Medan, Kamis, pukul 03.00 WIB dini hari. 

"Saya disandera penumpang, untuk dibawa terbang untuk menjamin bahwa di Medan akan diberikan uangnya (kompensasi delay)," kata Daniel di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (23/2). 


Saat itu, lanjut dia, emosi penumpang sudah sangat tinggi. Bahkan, saat Daniel mencoba meyakinkan penumpang mendapat uang kompensasi di bandara, para penumpang tak mempercayainya. Dengan terpaksa, Daniel pun mengiyakan permintaan penumpang dan menjadi jaminan di tengah kisruh parah itu malam itu. "Situasi di pesawat tenang, karena mereka sudah membawa saya jadi jaminan," kata di. 

Akibat peristiwa kacau itu, Daniel pun kehilangan dua telepon genggamnya yang sedang di-charge di kantor Lion Air. "Dua-duanya hilang, tidak tahu ke mana," ucapnya. 

Kehilangan dua telepon genggam, membuat Daniel kesulitan berkoordinasi dengan Direktur Operasinal Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo. Sebelumnya, AP II mengatakan bahwa sulitnya koordinasi dengan Lion Air akibat Daniel menerbangkan pesawat ke Medan. 

Terkait informasi itu, Daniel pun sudah melakukan klarifikasi ke AP II bahwa dirinya tak menerbangkan pesawat melainkan dibawa penumpang. Akhirnya, Daniel berhasil kembali ke Jakarta pada pukul 12.00 WIB. 

Di Medan, dirinya sempat mengurusi pembayaran kompensasi ganti rugi delay penumpang. Sekitar pukul 14.00 WIB, Daniel pun sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Setelah kejadian itu, komunikasi dengan AP II pun kembali dijalin. (Yoga Sukmana)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia