JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (Perseroan) melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris. Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini Kamis (21/1), Riyanto Sewarno ditunjuk sebagai Presiden Direktur Sugih Energi yang baru. Riyanto mengawali karir di bidang perminyakan dengan bergabung pada PT Pertamina (Persero) pada tahun 1989 dan telah menjabat beberapa posisi penting diantaranya sebagai Direktur Pengembangan pada PT Pertamina Hulu Energi dan Direktur Operasi Produksi pada PT Pertamina EP. Dengan pengalaman dan kredensial Riyanto, perseroan optimis akan memberikan nilai positif bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bisnis Perseroan. Tahun ini Sugih Energy telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT PLN (Persero) sebesar 5 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) selama lima tahun. Produksi gas ini didapat dari blok milik Sugih di Selat Panjang, Riau dengan bentuk kontrak bagi hasil (PSC) sebesar 55%, dan sisanya dimiliki oleh Petrochina Ltd. PLN akan membeli gas dari Sugih sebesar US$ 5,75 per mmbtu. Kontrak ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perseroan sebesar US$ 50 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dirut Sugih Energy diisi mantan Direktur Pertamina
JAKARTA. PT Sugih Energy Tbk (Perseroan) melakukan perubahan susunan direksi dan komisaris. Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) hari ini Kamis (21/1), Riyanto Sewarno ditunjuk sebagai Presiden Direktur Sugih Energi yang baru. Riyanto mengawali karir di bidang perminyakan dengan bergabung pada PT Pertamina (Persero) pada tahun 1989 dan telah menjabat beberapa posisi penting diantaranya sebagai Direktur Pengembangan pada PT Pertamina Hulu Energi dan Direktur Operasi Produksi pada PT Pertamina EP. Dengan pengalaman dan kredensial Riyanto, perseroan optimis akan memberikan nilai positif bagi kelanjutan pertumbuhan dan perkembangan bisnis Perseroan. Tahun ini Sugih Energy telah menandatangani perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PT PLN (Persero) sebesar 5 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) selama lima tahun. Produksi gas ini didapat dari blok milik Sugih di Selat Panjang, Riau dengan bentuk kontrak bagi hasil (PSC) sebesar 55%, dan sisanya dimiliki oleh Petrochina Ltd. PLN akan membeli gas dari Sugih sebesar US$ 5,75 per mmbtu. Kontrak ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perseroan sebesar US$ 50 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News