KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pada Rabu, 13 September 2023. Ia mengatakan, peresmian KCJB akan dilakukan pada Oktober mendatang. "(Peresmian Oktober?) Iya, awal Oktober," kata Jokowi di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (13/9). Meskipun demikian, Presiden menyerahkan sepenuhnya target tersebut kepada manajemen Kereta Cepat Jakarta-Bandung, termasuk tarif yang akan ditentukan.
"Nanti yang menentukan jangan dipikir nanti saya mengejar-ngejar. Yang menentukan tetap dari manajemen kereta cepat," kata Jokowi. Adapun untuk tarif dari KCJB Ia menyebut tak ada subsidi yang akan diberikan. Meski takkan ada subsidi dari pemerintah, Ia memastikan akan ada kalkulasi matang dari kebijakan besaran tarif KCJB tanpa subsidi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Waktu Tempuh Hanya 28 Menit Nantinya penentuan besaran tarif KCJB akan ditentukan oleh manajemen kereta cepat yang akan dikonsultasikan dengan Kementerian Perhubungan. "Nanti yang menentukan juga manajemen kereta cepat berdasarkan juga nanti tentu saja dikonsultasikan dengan kementerian perhubungan," imbuhnya. Kepala Negara berharap kehadiran moda transportasi kereta cepat dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berpindah dari penggunaan mobil pribadi ke transportasi umum. Hal tersebut penting dalam rangka mengurangi kemacetan hingga polusi udara di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. "Karena setiap tahun kita kehilangan karena macet di Jabodetabek dan Bandung itu sudah lebih dari Rp 100 triliun," ungkapnya. Presiden juga menargetkan kereta cepat pertama di Indonesia tersebut dapat segera diresmikan dan dinikmati oleh masyarakat luas.
Baca Juga: Jokowi: Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Tidak Akan Disubsidi "Nanti yang menentukan juga manajemen Kereta Cepat berdasarkan juga nanti tentu saja konsultasi dengan Kementerian Perhubungan," ucap Presiden Jokowi. Usai mencoba naik KCJB menurutnya, kereta tersebut nyaman digunakan bahkan saat mencapai kecepatan maksimal 350 km per jam. "Nyaman, dan pada kecepatan tadi 350 (km per jam) tidak terasa sama sekali, baik saat duduk maupun saat berjalan. Sehingga inilah peradaban, kecepatan," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari