Diresmikan Presiden Jokowi, Hutama Karya rampungkan proyek Bendungan Ameroro



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Ameroro garapan PT Hutama Karya (Persero) kerja sama operasi (KSO) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) (KSO HK-Adhi) pada paket II yang berlokasi di Desa Tamesandi, Kec. Uepai. Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara. 

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Bendungan Ameroro sebagai bendungan ke-40 yang telah dibangun oleh Pemerintah selama 10 tahun terakhir dengan kapasitas tampung 88 juta m3, luas genangan 398 Ha serta dapat mereduksi banjir di wilayah Konawe dan sekitarnya.

Baca Juga: Hutama Karya Akan Operasikan Tol Indrapura-Kisaran Seksi II


“Kita tau di beberapa negara sekarang ini mulai terjadi krisis air, sulit sekali mendapatkan air. Ke depan air menjadi sesuatu yang penting bagi kehidupan kita, sehingga harus betul-betul kita manfaatkan,” kata Presiden Jokowi dalalm keterangannya, Rabu (15/5).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Ameroro dengan luas lahan sebesar 578,78 Ha, telah dimulai sejak bulan April 2021, dan telah dirampungkan lebih awal pada bulan Oktober 2023 dari rencana kontrak pada bulan November 2023.

“Hutama Karya menunjukkan komitmennya dalam menyelesaikan Bendungan Ameroro, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan tepat waktu, tepat mutu serta zero accident,” ujar Adjib, Rabu (15/5). 

Baca Juga: Restrukturisasi BUMN Dinilai Belum Maksimal dan Hanya Berdampak Sesaat

Lebih lanjut Adjib menjelaskan dalam proses percepatan pembangunannya, Hutama Karya menerapkan Green Construction yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan, meningkatkan efisiensi dan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan didukung teknologi Building Information Modelling (BIM) yang mengintegrasikan proyek dari perencanaan hingga pelaksanaan agar berjalan secara efektif.

Keberadaan bendungan kedua di provinsi Sulawesi Tenggara ini, tambah dia, akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar, di antaranya berpotensi menambah layanan daerah irigasi seluas 3.363 Ha, di mana sebelumnya hanya sebesar 1.903 Ha. 

“Sebagai pemenuhan air baku sebesar 511 liter/detik, adanya potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTM) sebesar 1.3 megawatt dan potensi menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar,” tambah Adjib. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto