KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa miliarder dunia, Bill Gates, Warren Buffett, Elon Musk, dan Jeff Bezos menjadi korban
hack penipuan
Bitcoin-giveaway Rabu (15/7) lalu. Melalui postingan Twitter, mereka memposting hal yang sama mengenai himbauan untuk mengirim sejumlah uang ke akun
Bitcoin tertentu.
Dilansir dari
Business Insider, akun Twitter milik para miliarder bukan merupakan korban satu-satunya. Postingan
scam diduga juga muncul di beberapa akun bercentang biru lainnya dan memposting himbauan serupa. Mereka meminta warga Twitter untuk mengirimkan sejumlah uang digital dan menjanjikan akan mengembalikannya dua kali lipat.
Baca juga:
Amerika Serikat akan membuka pintu bagi orang asing, tapi ada kendala ini Mantan presiden Barack Obama dan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, juga masuk dalam jajaran korban
hacker bersama dengan Bill Gates, Warren Buffett, dan yang lainnya. Bukan hanya pesohor seperti Bill Gates, Warren Buffett, atau Barack Obama, akun-akun jasa keuangan yang terverifikasi seperti Ripple, Cash App, dan Coinbase, dilaporkan juga diretas dan memposting himbauan untuk mentransfer sejumlah uang ke akun
Bitcoin tertentu.
Dilansir dari
Bloomberg, beberapa
public figure seperti Kanye West dan KIm Kadarshian juga menjadi korban peretasan. Mereka memposting permintaan untk mentransfer sekita US$ 1000 ke akun Bitcoin, dan menjanjikan akan mengembalikan uang tersebut sekitar US$ 2000.
Pihak Bill Gates segera memberikan klarifikasi mengenai postingan penipuan tersebut. Juru bicara Gates menyebutkan jika
tweet tersebut bukan berasal dari Bill Gates sendiri. Sebaliknya, pihak Jeff Bezos dan Elon Musk tidak segera memberikan klarifikasi. Saat ini postingan penipuan tersebut sudah dihapus.
CoinDesk, dilansir dari
Business Insider, mengatakan jika CEO Binance, Changpeng Zhao, mendapati akunnya diretas setelah ia memperingatkan adanya penipuan. Akun perusahaan teknologi seperti Uber dan Apple juga dilaporkan mengalami hal yang sama. Dilansir dari
9news, ada setidaknya 320 transaksi setelah postingan-postingan tersebut, dan bernilai sekitar US$110.000 lebih. Selanjutnya pihak Bitcoin sudah membekukan akun-akun tersebut agar tidak dapat menerima transfer uang digital.
Pada Rabu sore, pihak Twitter mengabarkan jika beberapa fitur, termasuk
tweeting, akan didisfungsikan untuk beberapa akun selama proses investigasi. Dilaporkan banyak akun terverifikasi tidak dapat memposting apapun selama beberapa waktu. Dilansir dari akun
Twitter Support, pihak Twitter sekarang sedang melakukan perbaikan, dan mengabarkan jika beberapa akun sudah bisa berfungsi dengan normal.