KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak banyak orang Indonesia yang beruntung bisa mengenal investasi sejak masih muda. Kebanyakan baru paham cara berinvestasi yang tepat dan optimal saat dewasa. Hal ini juga dialami Rico Ofna Putra. Direktur Operasional di PT Kioson Komersial Indonesia Tbk ini mengenang, di masa muda dan awal kariernya, ia hanya mengenal produk keuangan konvensional. Seperti kebanyakan orang, saat itu ia hanya menempatkan duit di tabungan dan deposito. Keingintahuan Rico soal investasi baru tergelitik saat ia berkarir sebagai Marketing Project di PT Nestle Indonesia. Saat itu tahun 2002. Ketika berkarir di perusahaan multinasional ini, ia mengenal unitlink.
Rico mengenal produk hibrid antara reksadana dan asuransi ini juga secara tidak sengaja. Ia mengetahui produk ini lantaran mendapat sejumlah penawaran. Tapi, hal ini lantas membuka pintu bagi Rico untuk mengenal dunia investasi lebih jauh. Dari sini, Rico jadi tertarik mempelajari cara mengail cuan dari pasar modal. Seiring dengan berjalannya waktu, Rico merasa kurang nyaman mengandalkan unitlink sebagai instrumen investasi. "Imbal hasil unitlink kurang optimal," kata Rico. Karena hal itu, Rico lantas memutuskan berinvestasi langsung di pasar modal. Tentu, dia memilih dua produk pasar modal yang paling populer, saham dan reksadana.