Dirikan asuransi, BCA siapkan Rp 100 miliar



JAKARTA. Rencana Bank Central Asia (BCA) merambah bisnis asuransi jiwa semakin matang. Manajemen BCA telah memutuskan: siap merobek kocek sebesar Rp 100 miliar untuk mendirikan perusahaan asuransi jiwa.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur BCA mengatakan membentuk perusahaan asuransi sendiri lebih mudah dibandingkan patungan (joint venture). Soalnya, bila melalui patungan keputusan bisnis perusahaan harus melalui dua "kepala". "Lebih enak bikin sendiri, jadi kami tidak diganggu perusahaan luar negeri, kan, mereka semua mau masuk ke sini," kata Jahja, Senin (27/8).

Bank terbesar ketiga di Indonesia dari sisi aset ini telah memasukkan agenda itu dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2012. Rencananya, usaha baru itu selesai tahun ini atau paling lambat 2013. Jahja menjelaskan, perusahaan asuransi jiwa ini akan menjadi anak usaha PT Dinamika Usaha Jaya. Perusahaan ini sendiri segera berubah nama menjadi PT BCA Securities.


Nantinya, perusahaan asuransi jiwa akan menggarap bisnis seperti asuransi kematian, asuransi kesehatan, asuransi bagi pengusaha-pengusaha tua yang belum memiliki jaminan kesehatan, serta jaminan deposito dan asuransi (endowment).

Diharapkan, bisnis baru ini bisa menunjang pertumbuhan bisnis wealth management atau layanan prioritas di bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum tersebut. "Nantinya, masyarakat menyimpan uang mereka di

BCA, sedang asuransinya di perusahaan kami yang baru," imbuh Jahja. Sebelumnya, Henry Koenaifi, Direktur Konsumer BCA, menyampaikan gagasan menggarap asuransi jiwa ini karena pihaknya melihat adanya kebutuhan asuransi bagi nasabah.

Misalnya, nasabah yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR), kredit kendaraan bermotor (KKB), kredit modal kerja (KMK) di BCA memerlukan asuransi kredit. "Kami melihat, jika ada asuransi sendiri milik BCA, masyarakat lebih percaya," katanya.

Di internal BCA sudah berkonsolidasi membangun bisnis asuransi jiwa. Diharapkan, bisnis baru ini bisa menggaet 1 juta nasabah dari 9 juta-10 juta nasabah BCA. "Bisa menggaet sejuta nasabah per tahun saja bakal mendatangkan keuntungan bisnis yang besar," tambah Henry.

Jahja menambahkan, nasabah di luar BCA juga dapat menikmati layanan perusahaan asuransi tersebut. BCA berharap, perusahaan asuransi jiwa yang sedang digarap ini bakal sukses dari segi bisnis keuangan dan sukses dalam melayani berbagai kebutuhan nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri