Dirjen Migas: Pertamina sudah bayar signature bonus Blok Rokan Rp 11,3 triliun



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina (Persero) telah memenuhi syarat untuk membayar bonus tanda tangan (signature bonus) dan jaminan pelaksanaan (performance bond) untuk Blok Rokan sesuai target.

Pertamina harus membayar signature bonus sebesar US$ 783 juta atau sekitar Rp. 11,3 triliun dan performance bond performance bond sebesar 10% dari komitmen kerja pasti (KKP) sebesar US$ 500 juta sebagai syarat sebelum tanda tangan kontrak. "Iya sudah (bayar) sesuai waktu," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (26/12). Djoko tidak mengungkapkan secara detail kapan kewajiban itu dibayarkan. Yang jelas, sebelumnya Djoko menyebut bahwa target pembayaran tersebut akan dilakukan pada 21 Desember 2018. Namun, ia tak menyebut secara pasti, kapan kontrak baru blok Rokan itu akan ditanda tangani. “Secepatnya," jawabnya singkat. Asal tahu saja, seperti yang pernah diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, tanda tangan kontrak Blok Rokan itu bisa dilakukan pada akhir Desember 2018. Begitu yang dikemukakan oleh Corporate Secretary Pertamina, Syahrial Mukhtar. "Ya pokoknya bulan ini, sebelum akhir tahun. Kami upayakan semua akhir tahun, supaya tidak ada beban lagi," ujar Syahrial. Saat ini Pertamina sedang mempersiapkan anak usaha agar bisa tanda tangan kontrak. Pembentukan anak usaha tersebut pun masih dalam proses. "Iya, jadi nanti untuk signing-nya kan perusahaan baru. Karena Rokan itu kan besar, jadi harus dikelola satu unit yang fokus menangani itu," imbuhnya. Sementara untuk dana, Syahrial bilang Pertamina sudah mempersiapkan dana untuk membayar kewajiban di Blok Rokan. "Dana sudah tidak ada masalah," kata Syahrial. Untuk mendapatkan Blok Rokan, Pertamina menyodorkan bonus tanda tangan sebesar US$ 784 juta atau sekitar Rp 11,3 triliun dan nilai komitmen pasti lima tahun sebesar US$ 500 juta atau Rp 7,2 triliun dalam menjalankan aktivitas eksploitasi migas. Komitmen pasti 5 tahun sebesar US$ 500 juta yang diajukan Pertamina, tidak hanya akan digunakan untuk pengembangan Blok Rokan, tetapi juga lapangan-lapangan lainnya yang belum dieksplorasi. Blok Rokan merupakan salah satu blok migas yang bernilai strategis. Produksi migas Blok Rokan menyumbang 26% dari total produksi nasional.

 Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini