Dirjen Minerba: 80% PNBP Minerba pada 2022 Berasal dari Royalti Batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Royalti batubara mendominasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada sektor mineral dan batubara (minerba) di sepanjang tahun 2022. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM, Ridwan Djamaluddin mengatakan, PNBP sektor minerba mencapai Rp 183,35 triliun di tahun 2022.

Sebagian besar dari capaian tersebut disumbang oleh royalti batubara. 

“Sebagian besar dari PNBP komoditas yang paling banyak menyumbang adalah batubara, 80% berasal dari royalti batubara. Hal ini sekali lagi menggambarkan bahwa minerba masih menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam menghasilkan devisa negara, kalau bukan yang terbesar,” tuturnya dalam konferensi pers Selasa (31/1).


Realisasi PNBP minerba setara kurang lebih 180% dari target. Sebelumnya, pemerintah menetapkan target PNBP sebesar Rp 101,84 triliun. Angka target tersebut ditetapkan berdasarkan asumsi produksi batubara sebesar 663 juta ton dan penyesuaian harga komoditas tambang. 

Baca Juga: Jokowi Minta Jajarannya Tak Ragu Setop Ekspor Bahan Mentah, Hilirisasi Jalan Terus

Sedikit informasi, belakangan realisasi produksi batubara nasional memang melebihi target. Data Direktorat Jenderal (Ditjen) Minerba Kementerian ESDM menyebutkan bahwa realisasi produksi tahun 2022 mencapai 687 juta ton.

Capaian PNBP minerba di tahun 2022 melampaui realisasi tahun-tahun sebelumnya. Di tahun 2018, realisasi PNBP sektor minerba masih di kisaran Rp 40-an triliun, tepatnya di angka Rp 49,63 triliun. 

Pada perkembangan berikutnya, realisasi PNBP minerba sempat mengalami penurunan ke angka Rp 44,92 triliun di tahun 2019 dan Rp 34,65 triliun di 2020, lalu kemudian terbang ke angka Rp 75,16 triliun di 2021 lalu kembali naik menjadi Rp 183,35 triliun.

Di tahun 2023, pemerintah menetapkan target PNBP sebesar Rp 82,4 triliun. Namun, Ridwan berharap agar realisasi PNBP tahun 2023 tidak kalah dari realisasi 2022.

“Sudah disetujui oleh Banggar angkanya, namun dinamika itu terjadi dalam proses bisnisnya sehingga mudah-mudahan nanti yang sekarang kita rencanakan Rp 82,4 triliun PNBP itu akan meningkat tidak kalah banyak dibandingkan 2022,” tutur Ridwan.

Baca Juga: Peningkatan Biomassa di Cofiring PLTU Pertimbangkan Pasokan Bahan Baku

Sedikit informasi, tahun ini pemerintah menetapkan target produksi batubara yang lebih besar dibanding tahun lalu, yaitu sebesar 694 juta ton. 

Dari angka tersebut, pemerintah menetapkan target pemenuhan kebutuhan dalam negeri alias domestic market obligation (DMO) sebesar 206 juta ton. Sebanyak Rp 191 juta ton di antaranya dialokasikan untuk sektor kelistrikan, sementara sisanya untuk non kelistrikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi