Dirjen WTO terpilih: WTO dalam keadaan kritis



RIO DE JENEIRO. Roberto Azevedo, seorang diplomat yang terpilih menjadi direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ini akan mengumumkan rencana prioritasnya memimpin WTO. Salah satu rencana itu adalah, menyelamatkan kredibilitas WTO sebagai forum negosiasi perdagangan.

Robert Azevedo mengatakan, WTO saat ini lebih banyak digunakan untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dan memantau kebijakan perdagangan suatu negara dari pada menjadi tuan rumah yang membicarakan kebijakan perdagangan dunia ke arah yang lebih serius.

"Kami hadir saat ini, di mana WTO dalam tahap yang sangat kritis. Kita ini benar-benar benar, kita berada pada tahap kritis. Pilar negosiasi di WTO benar-benar terjebak. Ada kelumpuhan jelas dalam sistem, " kata Azevedo seperti yang diberitakan oleh kantor berita Xinhua.


Azevedo akan menghadapi tantangan berat dalam tugasnya, yaitu memecahkan kebuntuan negosiasi Putaran Doha. Tugas yang lebih mendesak untuk Azevedo itu adalah, ia akan mencoba mendorong anggota menyelesaikan paket fasilitasi perdagangan, pertanian dan masalah khusus untuk negara berkembang.

"Prioritas nomor satu saya bagi organisasi ini adalah, mempromosikan liberalisasi perdagangan yang lebih baik, dengan cara yang mendorong pertumbuhan, yang menciptakan kekayaan dan menciptakan lebih baik kesejahteraan dan pembangunan sosial di semua negara," jelas Azevedo.

Ketika berbicara tentang China, Azevedo bilang, negara itu telah memainkan peran penting di WTO. "China adalah pemain besar di WTO dan di luar organisasi. China telah memberikan kontribusi signifikan dalam negosiasi dan dalam segala hal yang dilakukan WTO," tambahnya.

Diplomat yang berusia 55 ini mengaku telah bekerja membahas isu-isu ekonomi lebih dari 20 tahun. Dirinya juga berpartisipasi dalam Putaran perundingan Doha sebagai kepala delegasi Brasil tahun 2005 sampai 2006. Bahkan, dirinya telah menjadi duta besar ke WTO dari Brasil sejak tahun 2008 silam.

Azevedo secara resmi dikukuhkan sebagai WTO-pemimpin menunjuk pada pertemuan Dewan Umum pada tanggal 14 Mei. Ia akan menggantikan saat ini Direktur Jenderal WTO Pascal Lamy pada 1 September mendatang.

Editor: Asnil Amri