Dirut Bank BJB Beberkan Penyebab Laba Terkoreksi di Kuartal III-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) menyakini pertumbuhan kinerja hingga akhir tahun 2023 akan terus berlanjut, meski laba bersih pada Kuartal III terkoreksi 21,85% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,43 triliun dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,83 triliun.

Direktur Utama BJB Yuddy Renaldi mengatakan penurunan laba bersih tersebut dikarenakan meningkatnya biaya dana bank atau cost of fund (CoF).

"Penyebab hanya karena biaya dana bank, ini saja yang menghambat laba, untuk kinerja keseluruhan tetap bertumbuh positif baik kredit maupun DPK," kata Yuddy saat Public Expose, Selasa (31/10).


Baca Juga: Pertimbangan Bank Syariah Beri Kredit ESG

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kredit Bank BJB sebesar 10,22% yoy menjadi Rp 124,99 triliun di kuartal III-2023. Himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh 3,84% YoY menjadi Rp 130,86 triliun.

Sementara itu, Yuddy menyampaikan BJB berkomitmen untuk menjaga pembagian dividen tiap tahun. Terkait dengan besaran rasio pembayaran dividen akan diputuskan pada Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan dilaksanakan pada Maret atau April 2023 mendatang.

"Penentuan skema dan porsi dividen akan dilakukan sesuai RUPS pada Maret atau April tahun depan, kalau untuk rasio pembayaran dividen berada di kisaran 48%-60% dari total laba per tahun," kata Yuddy.

Sebagai informasi, tahun ini Bank BJB telah melakukan pembayaran dividen atas perolehan laba bersih tahun 2022, dengan dividen pay out ratio sebesar 49,47% dari laba bersih Bank BJB tahun lalu yang sebesar Rp 2,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi