KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengaku sempat geram dengan beberapa tingkah laku developer atau pengembang perumahan yang dinilai nakal. Dalam hal ini kaitannya dengan persaingan harga antar bank.

Jahja mencontohkan dalam salah satu pengalaman, ada developer yang meminta BCA untuk melakukan offering harga. Namun, setelah diberi harga terbaik, penawaran tersebut diberikan ke bank lain.

“Kita seperti di adu domba dan ini kami tidak suka cara-cara seperti ini,” ujar Jahja dalam konferensi pers, Kamis (20/2).

Lapkeu GoTo 2024: Pendapatan Naik, Beban Turun, Rugi Turun 94%

Baca Juga: BTN Bersih-Bersih Developer Nakal Agar Program Tiga Juta Rumah Tepat Sasaran

Jahja berharap developer tidak melakukan cara-cara seperti ini. Ia menilai bisnis harus dijalankan dengan benar.

“Bahwa servis layanan boleh diadu, tetapi bukan seperti itu. Tolong catatan juga kalau ada rekan developer yang melakukan hal praktek-praktek seperti itu,” tambahnya.

Sebagai informasi, BCA telah menyalurkan kredit baru untuk KPR sepanjang 2024 senilai Rp 44,8 triliun. Adapun, outstanding pinjaman KPR di periode tersebut senilai Rp 135,5 triliun.

Saat ini bank swasta terbesar ini juga sedang mengadakan BCA Expoversary 2025. Selama acara tersebut, BCA memberikan penawaran berupa suku bunga KPR BCA 2,68% eff.p.a fix 3 tahun dengan penempatan sejumlah dana, biaya provisi 0,68% dian diskon biaya administrasi 50%, bunga 2,88 flat p.a. tenor 2 dan 3 tahun.

Baca Juga: Dirut BCA Digital Buka Suara Soal Isu IPO di 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat