KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar modal syariah cukup potensial. Ini terlihat dari peningkatan jumlah investor syariah yang dalam rentang waktu tujuh tahun meningkat sangat pesat. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada tahun 2011 jumlah investor syariah hanya sekitar 500 investor. Jumlah ini terus bertambah dan hingga per 30 Juni 2019, jumlahnya menjadi 55,229 investor syariah atau 6% dari total investor di bursa saham. Itu berarti, hanya dalam rentang waktu tujuh tahun jumlah investor syariah meningkat lebh dari 100 kali lipat. Baca Juga: Luncurkan wakaf saham, BNI Sekuritas targetkan 1.000 investor syariah baru per tahun
"Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal syariah semakin meningkat atau dengan kata lain punya potensi untuk berkembang lebih besar," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, Kamis (8/8). Instrumen pasar modal syariah pun kini semakin beragam. Terbaru ada layanan wakaf saham. Kamis (8/8), Global Wakaf bersama BNI Sekuritas dan BEI resmi meluncurkan layanan wakaf saham. Untuk diketahui, wakaf saham adalah wakaf yang objeknya berupa saham syariah dan keuntungannya berupa capital gain atau dividen. BNI sekuritas selaku Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS) bertindak sebagai perantara yang mempertemukan badan wakaf saham dengan para investor syariah. Baca Juga: Banyak permintaan, BEI akan terus meluncurkan indeks baru