KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menorehkan pertumbuhan yang positif dan berkelanjutan pada paruh pertama 2023. Hal ini tercermin dari laba bersih BNI yang tercatat mencapai Rp 10,3 triliun sepanjang semester pertama 2023. Angka ini naik 17% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 8,87 triliun. Hingga akhir kuartal II 2023, kredit konsolidasi BNI mencapai Rp 650,8 triliun. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, hal ini tidak terlepas dari kemampuan BNI dalam mendorong debitur berkualitas di setiap sektor ekonomi untuk melakukan ekspansi bisnis berkelanjutan.
Baca Juga: Jumlah Kredit Bermasalah Bank BUMN Mencapai Rp 75,65 Triliun Menurutnya, strategi pertumbuhan selektif dan terukur telah membuat perseroan memiliki debitur yang berkualitas di setiap sektor. Bahkan, debitur BNI memiliki potensi pertumbuhan yang baik khususnya di era pemulihan semester kedua tahun ini. "Sebenarnya kami selalu berpendapat bahwa ekspansi sebuah sektor ekonomi akan selalu memberikan multiplier effect yang merata ke sektor ekonomi untuk tumbuh. Tinggal bagaimana setiap pelaku ekonomi dalam mengelola kesempatan yang ada. Jadi, semua sektor itu unggulan dan berpotensi," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (9/8). Royke menambahkan, saat ini kebutuhan dalam negeri juga selalu meningkat sehingga kondisi ini menjadi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Bahkan, hal ini juga menyebabkan kebutuhan hilirisasi produk-produk sektor hulu di dalam negeri menjadi lebih tinggi.