Dirut BTN: Ekonomi fluktuatif, Bank Syariah bisa lebih profit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Porfitabilitas Bank Konvensional lebih besar dibandingkan Bank Umum Syariah (BUS).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juni 2018, porfitabilitas tercermin pada rasio return on aset (ROA). Bank konvensional berada di posisi 2,43%. Sedangkan BUS Buku 1 memiliki ROA di posisi 0,35%, adapun BUS Buku 2 di posisi 1,7%, dan BUS buku 3 ada di 0,89%.

Namun Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Maryono menyatakan baik BUS maupun unit usaha syariah (UUS) memiliki peluang yang sama dalam menghasilkan laba bila dibandingkan dengan Bank Konvensional.


"Lebih kurang sedikit lah, karena (bank) syariah itu faktornya bagi hasil sehingga pendapatnya tetap. Bila saat ekonomi naik turun maka akan menguntungkan syariah," ujar Maryono kepada Kontan.co.id pada Senin (20/8).

Lanjut Maryono berbeda dengan bank konvensional mengandalkan bunga. Bila mengalami kesulitan bunga maka akan direstrukturisasi dan pendapatan berkurang.

Maryono menyatakan di BTN sendiri rasio profitabilitas UUS hampir sama dengan bank konvensional. Pada Juni 2018, ROA BTN berada di posisi 1,98%. Nilai ini turun bila dibandingkan semester 1-2017 di posisi 2,18%. Sedangkan hingga akhir tahun akan menjaga ROA di posisi 1,7% hingga 1,9%.

Pada semester I-2018, UUS BTN mencatat kenaikan laba bersih sebesar 15,02% year on year (yoy) menjadi Rp 226,28 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .