KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (
BBTN) mencatatkan pendapatan bunga pada semester I tumbuh stabil. Perseroan memproyeksi pendapatan bunga akan tetap tumbuh sampai akhir tahun seiring dengan melandainya restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 dan mulai meningkatnya penyaluran kredit baru. Haru Koesmahargyo, Direktur Utama BTN mengatakan pertumbuhan tersebut didorong oleh laju ekspansi kredit yang tumbuh di atas 4,75% secara
year on year (YoY). "Kami memprediksi pendapatan bunga akan tetap tumbuh dalam tren yang stabil didorong pertumbuhan kredit yang didominasi KPR subsidi dan tren restrukturisasi kredit yang melandai," kata Haru pada Kontan.co.id, Senin (5/7).
Melihat perkembangan sepanjang semester I, BTN masih optimistis target pertumbuhan kredit minimal 7% tahun ini akan dapat dicapai dengan baik. Pasalnya, permintaan KPR masih terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: Sebanyak 96% transaksi nasabah BTN dilakukan secara digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren restrukturisasi kredit perbankan sudah semakin melandai. Hingga pertengahan Juni 2021, outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 mencapai Rp 777,31 triliun dengan jumlah debitur 5,25 juta. Sebanyak Rp 292,39 triliun atau 37,62 persen berasal dari UMKM dan Rp 484,92 triliun darai debitur non UMKM. Posisi tersebut sudah turun cukup signifikan dari akhir 2020 yang mencapai Rp 971 triliunan dengan jumlah debitur 7,6 juta. Ini artinya, sudah banyak debitur yang pulih dari dampak pandemi dan kembali menjalankan kewajibannya kepada perbankan.
Berdasarkan Statistik perbankan Indonesia (SPI), pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) bank umum per April 2021 sudah meningkat sebesar 9,3% secara
year on year (YoY) dari Rp 126,97 triliun menjadi Rp 138,77 triliun. Padahal pada tahun 2020, NII bank umum tercatat mengalami penurunan 1,8% YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto