Dirut Danamon: Merger dengan DBS opsi paling logis



JAKARTA. Rencana akuisisi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) oleh DBS Group Holdings Ltd belum juga terealisasi. Keduanya banyak terbentur oleh restu dari otoritas perbankan yakni Bank Indonesia (BI).

Presiden Direktur Danamon, Henry Ho, Kamis malam (18/4) menjelaskan ada beberapa opsi aksi korporasi tersebut.

"Langkah paling natural dan logis adalah dengan memergerkan Danamon dengan DBS Indonesia,” ujarnya.


Karena bila DBS Holdings memiliki Danamon, ini akan terbentur dengan single presence policy atau aturan kepemilikan tunggal oleh Bank Indonesia (BI). Di situ, dinyatakan bahwa satu investor asing hanya boleh memiliki satu bank saja di sini. Padahal, grup asal Singapura tersebut telah memiliki PT Bank DBS Indonesia.

Henry beranggapan bahwa ada sisi positif dari dilakukannya pengkonsolidasian kepemilikan bank kepada satu grup. Dinilainya, grup akan sulit mengatur banyak kendaraan dan dapat memakan banyak biaya. Sehingga akan lebih masuk akal untuk menjalani bisnis pada satu kendaraan saja.

Namun, sejauh ini Henry mengaku tidak bertemu dengan pihak BI maupun DBS. "Itu adalah urusan DBS untuk mengurus dengan BI. Kami objeknya. Seperti gadis cantik yang menunggu untuk dinikahi," sebutnya.

“Kita lihat saja nanti,” lanjut Henry. Sebelumnya ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung membeberkan aksi korporasi investor asal Singapura itu sudah mendekati final.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: