Dirut Mandiri beberkan alasan mengapa Indonesia lebih menarik jadi tujuan investasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengapresiasi inisiatif dan insentif yang telah digelontorkan oleh pemerintah dalam mempersiapkan para investor untuk berbisnis di Indonesia.

Darmawan menilai, ini membuat para investor lebih melirik Indonesia daripada negara-negara lain, untuk menanamkan modalnya.

“Pemerintah sudah dengan matang mempersiapkan para investor untuk berbisnis di Indonesia dan mengembangkan kawasan industri yang lengkap untuk proses bisnis di kawasan industri,” ujar Darmawan dalam Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2).


Yang membuat Indonesia menarik lagi, kemudahan logistik juga sudah diperbaiki oleh pemerintah sehingga konektivitas sudah semakin baik. Hal ini bisa mengecilkan kebutuhan biaya akan logistik dan menambah competitiveness pebisnis di Idonensia.

Baca Juga: CEO Bank Mandiri (BMRI): Peluang investasi terbuka dengan stimulus fiskal & moneter

Tak hanya itu, adanya perbaikan konektivitas di berbagai jalur transportasi diyakini mampu memperlancar aktivitas ekonomi yang akan membawa Indonesia menuju pemulihan ekonomi yang lebih baik dan tidak hanya mengandalkan sektor-sektor tradisional saja.

Lebih lanjut, Darmawan juga menilai hadirnya Undang-Undang Cipta Kerja serta Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bisa semakin membuka jalan lebih lebar untuk investor.

“Juga adanya proses vaksinasi yang sedang dijalankan akan memperbaiki kepercayaan konsumen untuk meningkatkan permintaannya, memperbaiki keyakinan pemain bisnis, juga investor.

Darmawan melanjutkan, beberapa sektor yang seksi di mata investor antara lain infrastruktur, kesehatan, pendidikan, informasi dan komunikasi, idnustri manufaktur, otomotif, juga elektronik. Sektor-sektor tersebut sangat cocok dengan kondisi saat ini, terlebih digitalisasi yang makin marak.

Ke depan, Darmawan optimistis di tahun ini perekonomian akan perlahan meningkat. Bauran kebijakan dari sisi fiskal maupun moneter akan membuat ekonomi di jalur yang tepat untuk pulih sepenuhnya, dan pemerintah diyakini akan konsisten dalam reformasi struktural.

Selanjutnya: Sri Mulyani sebut insentif perpajakan 2021 bisa tembus Rp 60 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli