KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mental wirausaha membawa Wijaya Candera lebih suka menggulirkan uang untuk berdagang. Bagi Direktur Utama PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) ini, investasi demi pengembangan bisnis terasa lebih berbuah manis. Meski proses untuk memetik hasil itu seringkali terasa pahit. Dalam masa awal merintis bisnis logistik, Wijaya mengenang cobaan yang membuatnya menimbang ulang untuk meneruskan usaha yang telah dimulainya sejak tahun 2008. Wijaya memulainya dari PT Makmur Prima Xpress (MPX), perusahaan ekspedisi yang melayani jasa pengiriman barang tujuan Lampung - Jakarta. Kala itu, bisnis MPX kian berkembang dengan banyaknya paket yang mesti dikirim dari Lampung - Jakarta atau sebaliknya.
Demi memenuhi permintaan, Wijaya pun menyewa kendaraan truk jenis fuso untuk mengangkut paket-paket tersebut. Malang, baru perdana menyewa armada, truk fuso itu justru mengalami kecelakaan, terguling di Tol Jakarta - Merak. Alhasil, Wijaya mesti menanggung rugi. Baca Juga: Happy Hapsoro dan Tri Ramadi Bakal Berkongsi di BUVA Berkat Restrukturisasi Utang "Cobaannya berat, saat itu sampai bertanya-tanya, apakah cocok di bisnis ini? Tapi saya yakin, kalau bisa melewati ujian ini, pasti bisa survive. Eh benar, ternyata masih jalan sampai sekarang," cerita Wijaya kepada Kontan.co.id beberapa hari lalu. Gairah Wijaya dalam berwirausaha makin terpacu. Pria kelahiran Pangkal Pinang, 11 November 1985 ini merasa memutar dana di sektor riil menjadi jalan baginya untuk mendulang cuan dan menebar kebermanfaatan. Sehingga sebagai strategi investasi, Wijaya pun lebih suka untuk membentangkan bisnis baru atau ikut mengembangkan usaha bersama keluarga. "Saya lebih suka investasi di (sektor) riil, artinya membangun usaha yang produknya ada, bisa dipakai, dan berhubungan dengan orang banyak," kata Wijaya. Hanya saja, Wijaya tak asal bangun usaha. Dia menekankan pentingnya untuk memitigasi risiko, sekaligus memastikan bisa mengembangkan bisnis yang berkelanjutan. Seperti MPX Group yang bergelut di sektor logistik dan transportasi. Sebagai nadi dari ekonomi, bisnis logistik maupun transportasi memegang peranan krusial dalam setiap industri. "Peran logistik tak tergantikan, jadi kami melihat bisnis ini bisa bertahan dalam jangka panjang," imbuh Wijaya. Baca Juga: Edwin Soeryadjaya Borong 6,71 Juta Saham Saratoga Investama Sedaya (SRTG)