KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alihkelola Blok Masela dari Shell Indonesia ke PT Pertamina berpotensi tuntas dalam pekan ini. Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury mengungkapkan, negosiasi antara Pertamina dan Shell telah mencapai sejumlah kesepakatan. "Iya (pekan ini), untuk pembahasan dengan Shell mengenai terms pembayaran dan juga jumlah pembayaran juga sudah disepakati bersama," kata Pahala di Jakarta, Senin (3/7).
Meski tak merinci besaran nilai akuisisi, Pahala buka suara soal potensi Pertamina masuk bersama Petronas.
Baca Juga: Sudah Bulan Juli, Divestasi Shell di Blok Masela Belum Juga Rampung Menurutnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah berkunjung ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk membahas peluang masuk bersama Petronas dalam pengelolaan Blok Masela. "Saya perlu dapat update karena yang terakhir berangkat ke sana Bu Nicke, memang melakukan pembahasan mengenai ini, nanti kita akan mendengarkan penjelasan dari beliau," jelas Pahala. Kontan mencatat, Divestasi 35% participating interest (PI) Shell di Blok Masela hingga memasuki Juli 2023 belum juga rampung. Padahal sebelumnya pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan proses divestasi ini ditargetkan selesai akhir Juni 2023. Sebagai informasi, demi mempercepat proses divestasi Shell, pemerintah menunjuk PT Pertamina untuk masuk di Blok Masela. Meski dikabarkan negosiasi antara kedua belah pihak sudah mencapai titik temu, transaksi ini belum selesai hingga hari ini.
Baca Juga: Menteri ESDM: Pertamina Bayar Saham Divestasi Shell di Blok Masela Mulai Akhir Juni Saat dikonfirmasi, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso memastikan pembelian 35% PI Shell di Masela masih dalam proses. “Belum, masih proses. Kami akan sampaikan kalau sudah saatnya disampaikan,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Minggu (2/7). Meski tidak bisa membeberkan kapan tepatnya transaksi ini akan rampung, Fadjar menegaskan, pihaknya berharap aksi korporasi ini bisa selesai secepatnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi