JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, Direktur Utama Pertamina tidak harus dari internal perusahaan atau yang saat ini sedang menjabat. Sang nakhoda bisa juga dari luar Pertamina.Kandidat dari internal adalah Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Plt Dirut Pertamina Yenni Andayani, serta Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi. Ada pula Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah dan Wakil Komisaris Utama Pertamina Arcandra Tahar.Sementara nama-nama yang beredar dari luar Pertamina adalah CEO PTPN Holding Elia Massa Manik, Dirut PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir, dan Staf Khusus Menteri BUMN Budi G. Sadikin.
Menteri BUMN Rini Soemarno bilang keputusan mengenai Dirut Pertamina memang belum diambil oleh pemerintah, biarpun sejumlah nama-nama kandidat disebutkan telah diserahkan kepada presiden. "Sabar saja. Pasti kami umumkan," ujar Rini, saat konferensi pers di Kota Tua, Jakarta Jumat (3/3). Ditanya mengenai siapa saja kandidat Dirut Pertamina, Rini tidak mau berkomentar. Baik internal maupun eksternal Pertamina berpeluang menjadi dirut perseroan. "Bisa internal, bisa eksternal," kata Rini. Seperti diketahui, seharusnya Menteri BUMN mengumumkan Direktur Utama Pertamina anyar pada Jumat (3/3). Sebab pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) lalu berjanji akan mengumumkan Dirut baru setelah 30 hari pencopotan Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama Pertamina dan Ahmad Bambang sebagai Wadirut Pertamina. Rini enggan menjawab terkait jadwal RUPS berikut. Namun yang pasti, pengumuman dirut baru Pertamina diundur 30 hari ke depan dan memastikan jabatan Plt Yenni Andayani diperpanjang. "Diperpanjang karena belum ada keputusan dari dewan komisaris," ujar Edwin.